JURNAL MEDAN - Perdana Menteri Inggris (PM) Boris Johnson mengatakan negara perlu meningkatkan kapasitasnya untuk melakukan serangan siber (cyber) terhadap musuh. Hal ini diungkapkan PM Inggris sebelum publikasi tinjauan keamanan nasional yang akan diumumkan pekan depan.
"Kekuatan siber telah merevolusi cara kita menjalani hidup kita dan berperang, seperti yang dilakukan kekuatan udara 100 tahun lalu," kata Boris Johnson dalam pernyataan resmi dilansir Reuters, Minggu 14 Maret 2021.
PM Inggris akan menyampaikan tinjauan jangka panjang strategi keamanan nasional kepada parlemen Inggris pada Selasa, 16 Maret 2021.
Menurut laporan media setempat, peningkatan kemampuan perang siber ini dapat mengarah pada pengurangan personel angkatan bersenjata.
"Tinjauan tersebut akan menjelaskan pentingnya teknologi siber dalam cara hidup kita. Apakah itu mengalahkan musuh kita di medan perang, menjadikan internet tempat yang lebih aman, atau mengembangkan teknologi mutakhir untuk meningkatkan kehidupan masyarakat," ujar Boris Johnson.
Tahun 2019, Inggris menghabiskan $59 miliar, atau 2,1% dari pendapatan nasional, untuk pertahanan. Jumlah itu lebih banyak daripada negara Eropa lainnya, tetapi jauh di bawah 3,5% dari pendapatan yang dihabiskan oleh Amerika Serikat (AS).
Inggris juga telah berinvestasi besar-besaran pada teknologi kapal induk dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk mengembangkan dan mempertahankan senjata nuklir, tetapi jumlah pasukan darat menyusut sejak Perang Dingin berakhir.
Baca Juga: Umumkan Hamil Anak Kedua, Paula Verhoeven: Deg-degan, Sampai Tes Tiga Kali Buat Mastiin