Network
JURNAL MEDAN - Pakar keamanan siber (cyber security) Pratama Persadha menyoroti tata kelola keamanan siber di berbagai lembaga negara yang dinilai seadanya bahkan dinilai amburadul di tengah era internet dan terkoneksi.
Pratama menyoroti kebocoran data personil Polri yang diketahui dari salah satu unggahan akun twitter @son1x777.
Akun tersebut diketahui juga melakukan serangan deface kepada website Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kenali 10 Gejala Tumor Otak Dan Faktor yang Dapat Meningkatkan Risikonya
"Polri juga berkali-kali diretas. Mulai diretas untuk diubah tampilannya (deface), diretas untuk situs judi online sampai peretasan pencurian database personilnya," demikian keterangan Pratama Persadha yang diterima Jurnal Medan, Kamis 18 November 2021.
Pratama mengatakan Polri harus belajar dari berbagai kasus peretasan yang pernah menimpa institusinya.
Diantaranya lebih meningkatkan Security Awareness dan memperkuat sistem yang dimilikinya. Rendahnya awareness mengenai keamanan siber merupakan salah satu penyebab mengapa banyak situs pemerintah yang jadi korban peretasan.
"Bahkan sampai sekarang, database personil Polri masih dijual di forum internet RaidForum dengan bebas oleh pelaku yang mempunyai nama akun "Stars12n". Dan pada forum tersebut, juga diberikan sampel data untuk bisa di download dengan gratis," jelasnya.
Baca Juga: Gejala Botak Atau Rambut Rontok Permanen, Kenali Gejalanya Agar Tak Menyesal Seumur Hidup
