JURNAL MEDAN - Ehang 216 merupakan kendaraan udara otonom Autonomous Aerial Vehicle (AAC) kelas penumpang.
Taksi terbang ini berbahan bakar listrik, ramah lingkungan, aman, serta efisien.
Mengapa disebut taksi terbang? Karena Ehang sendiri bisa melaju di angkasa tanpa supir. Semua itu berkat kemajuan teknologi sekarang 4.0 saat ini.
Taksi terbang tersebut dibawa ke Indonesia oleh Prestige Aviation yang berdiri di bawah naungan PrestigeCorp.
Dilansir JURNALMEDAN.com melalui kanal YouTube Prestige Productions , Chairman Prestige Aviation Rudy Salim menginginkan alternatif yang ramah lingkungan.
"Kita mau mencoba mencari alternatif yang ramah lingkungan, aman, dan sangat murah," ujar Rudy Salim.
Adapun spesifikasi yang dimiliki Ehang 216 sebagai berikut: