Network
JURNAL MEDAN - HP Blackberry lawas resmi menghentikan sistem operasinya (OS) pada Selasa 4 Januari 2022
Dikutip dari laman resmi Blackberry semua HP lawas yang menggunakan BlackBerry 10 atau yang lebih rendah tak lagi bisa dioperasikan, terdiri dari BlackBerry 10, BlackBerry 7.1 dan sistem operasi versi sebelumnya.
Dengan kata lain, semua HP Blackberry yang tidak dioperasikan dengan sistem Android tak lagi bisa mengakses internet, mengirim SMS, atau bahkan menelepon mulai hari ini.
Lebih tepanya HP Blackberry lawas yang masih memakai keypad sudah tidak bisa lagi beroperasi.
Kebijakan ini sebetulnya sudah lama diberitahukan Blackberry pada September 2020 silam.
Ini adalah bagian dari upaya perusahaan asal Kanada itu untuk fokus pada bisnis peranti lunak untuk perusahaan serta pemerintah di bawah nama merek Blackberry Limited.
Pangsa pasar HP Blackberry pernah menjadi raja pasar ponsel pintar dunia pada masanya, termasuk di Indonesia pada akhir 1990an hingga awal 2000an.
Baca Juga: Kim Mi Soo, Aktris yang Bintangi Snowdrop Meninggal Dunia Hari Ini
Ia sempat menjadi simbol status dan mencapai puncak popularitas saat digunakan Presiden AS, Barack Obama.
Pada 2012, Blackberry bahkan memiliki lebih dari 80 juta pengguna aktif di dunia.
Mulai tanggal 4 Januari 2022 fitur yang dimatikan dari Blackberry OS diantaranya seperti data internet, panggilan telepon, SMS, dan memanggil nomor darurat 911.
Selain itu perangkat smartphone Blackberry juga mematikan sistem operasi pada tablet-nya yaitu BlackBerry PlayBook OS 2.1 dan versi sebelumnya.
Baca Juga: Gara-Gara Cicipi Hawla Buatan Anandhi, Gangga Baper dan Mikirin Anaknya: Sinopsis Balika Vadhu ANTV
Namun bagi pengguna smartphone BlackBerry yang mendukung sistem operasi Android sampai saat ini masih bisa digunakan.
Dampak dari pemberhentian layanan berpengaruh pada fungsionalitas untuk aplikasi seperti Enhanced Sim Based Licensing (ESBL)
Layanan lain yang terkena dampak nya adalah Identity Based Licensing (IBL), alamat email yang dihosting BlackBerry, BlackBerry Link, BlackBerry Desktop Manager, BlackBerry Blend, BlackBerry Protect.
Dalam Laman web resmi BlackBerry juga telah dipaparkan alasan dari pemberhentian sistem operasi dari BlackBerry, yaitu, "Karena ingin memberikan layanan keamanan intelijen perangkat lunak bagi pelanggan perusahaan dan pemerintahan."
Baca Juga: Gara-Gara Novita Situmeang, Rossa Termehek Mehek, Judika: Nangiskan, Tanggungjawab Ya!
Dari pangsa pasar dunia sendiri, hal tersebut merupakan penurunan dari BlackBerry yang sampai saat ini seolah-olah menjadi yang sedang mati suri yang tidak mampu menyajikan produk terbaru ke konsumen sampai tahun ini. ***
