Bila email tidak dilengkapi analisa malware, attachment yang berbahaya dapat dengan mudah masuk dan besar kemungkinan diklik oleh pengguna.
Baca Juga: Kemenkeu AS dan Israel Berkolaborasi Melawan Ransomware: SDM Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk
Pada beberapa kasus ditemui penamaan file yang menyaru, seperti namafilesaya.pdf.exe yang sesungguhnya merupakan file exe.
Umumnya, attachment yang berbahaya berupa file dengan ekstensi .rar .zip .exe .bat .scr .vbs .doc .xls.
Remote Desktop Protocol (RDP)
Penjahat cyber dapat menyuntikkan malware melalui RDP, yang merupakan protokol milik Microsoft untuk akses jarak jauh yang aman ke server dan desktop.
Ketika lingkungan RDP dibiarkan tidak aman, peretas mendapatkan akses melalui brute force, kredensial sah yang dibeli melalui situs kriminal, dan isian kredensial.
Baca Juga: Gedung Putih Undang 32 Negara Bahas Ransomware, Indonesia Tak Diundang, Padahal Penduduk 270 Juta
Macro
Memanfaatkan fungsi Macro pada aplikasi Microsoft Office menjadi salah satu pilihan poluler.