JURNAL MEDAN - Vaksincom menyatakan Social Spy WhatsApp sebagai modus penipuan bermodus menyebarkan disinformasi.
Founder Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, Social Spy WhatsApp yang diklaim bisa melakukan penyadapan pada aplikasi WhatsApp salah besar alias disinformasi.
Fakta sebenarnya Social Spy WhatsApp adalah adalah cari keuntungan lewat iklan sehingga banyak orang tertipu.
Disinformasi adalah informasi/kabar yang tidak benar (hoaks) dan direkayasa sedemikian rupa oleh pihak-pihak yang berniat membohongi masyarakat.
Disinformasi berpotensi menimbulkan Chaos jika disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks, fakenews, atau bahkan menciptakan kerusuhan.
Vaksincom memantau ulah Social Spy WhatsApp sudah cukup meresahkan di masyarakat.
Puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi mengenai aplikasi Social Spy.
Sebuah kebohongan besar ketika Social Spy WhatsApp diklaim bisa melakukan penyadapan pada aplikasi WhatsApp.