Kodam Cendrawasih mengimbau masyarakat untuk tidak terhasut dan terprovokasi oleh pemberitaan bohong atau hoaks yang sengaja disebar oleh KST dan simpatisannya.
Tujuan hoaks ini adalah ingin menciptakan keresahan maupun menurunkan wibawa pemerintah Indonesia di tengah aparat keamanan yang saat ini bertugas melindungi masyarakat.
Kapendam juga menjelaskan kabar meninggalnya warga bernama TM (35) yang sudah diberitakan tewas pada hari Jumat 3 Maret 2023. Fakta sebenarnya TM ditembak oleh KST.
Baca Juga: Pemda Pastikan Pasokan Pangan Cukup Kendalikan Inflasi, Cek Langsung Harga Komoditas di Pasar-pasar
Saat korban TM dievakuasi oleh aparat keamanan, tiba-tiba KST menyerang dan menembak aparat keamanan. Dalam kejadian itu satu prajurit TNI tewas.
"Saat mama TM akan evakuasi oleh Aparat keamanan, tiba-tiba KST menembak aparat keamanan yang sedang mengevakuasi mama TM, mengakibatkan Prajurit TNI 1 orang meninggal dunia (Personel Yonif R 303/SSM) yang saat ini sudah dimakamkan di Makasar," kata Kapendam.
Terkait beredarnya gambar dan foto mutilasi mayat korban meninggal dunia mama TM, menurut Kapendam ini merupakan acara adat yang sengaja dilakukan oleh adat setempat karena merupakan korban penembakan dari pihak KST.
"Yang artinya acara adat untuk dilakukan aksi balas darah untuk pengganti korban meninggal dunia," ujarnya.
Baca Juga: 5 Kontroversi Rara Pawang Hujan, Nomor 3 Bikin Ngakak Hingga Disebut Pengendali Hujan Jarak Jauh
Masyarakat diminta mewaspadai kabar Hoaks atau informasi yang belum jelas asal muasalnya.