CEK FAKTA Prajurit TNI Mutilasi Seorang Ibu Warga Asli Papua, Beredar Foto-foto di Media Sosial

- 7 Maret 2023, 01:13 WIB
Kabar Hoaks di dunia Maya sangat berbahaya dan berdampak buruk ke dunia nyata
Kabar Hoaks di dunia Maya sangat berbahaya dan berdampak buruk ke dunia nyata /Sri Yatni/Kabar Tegal

JURNAL MEDAN - Muncul kabar prajurit TNI melakukan mutilasi terhadap seorang ibu warga asli Papua di Kabupaten Puncak. Benarkah kejadian ini? Berikut cek fakta-nya.

Ibu tersebut bernama Tarina Murib (35), dikabarkan ditembak kemudian di-mutilasi oleh prajurit TNI sehingga foto-fotonya beredar di media sosial.

Berdasarkan hasil cek fakta kabar ini, Kodam Cenderawasih mengklarifikasi tidak ada mutilasi dan penembakan terhadap seorang ibu warga asli Papua bernama Tarina Murib (35).

Baca Juga: 82,8 Persen Puas Kinerja Ekonomi Jokowi, Nama Airlangga Hartarto dan Sri Mulyani Tertinggi di Survei

Kodam Cenderawasih menyebut kabar ini menyatakan mutilasi dilakukan oleh prajurit TNI di Kampung Pamebur, Distrik Yugumuak Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu, 5 Maret 2023.

Kabar bohong ini sudah terlanjur dan tersiar melalui berbagai macam platform media sosial, salah satunya WhatsApp.

Kodam Cenderawasih menyatakan kabar bohong ini sengaja disebar oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) atau juga dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Bahwa berita itu adalah berita bohong atau hoaks yang sengaja disebar oleh pihak KST dan simpatisan serta kelompok provokator maupun teroris yang sengaja ingin menjatuhkan wibawa Aparat Keamanan yang saat ini sedang fokus bertugas melindungi masyarakat dan pencarian pilot Susi Air," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman dalam pernyataan tertulis, Senin, 6 Maret 2023.

Baca Juga: Viral Banjir dan Longsor di Brasil Usai Karnaval Pemujaan Setan, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Motif KST menyebarkan berita hoaks untuk menjatuhkan wibawa aparat keamanan yang saat ini sedang fokus melindungi masyarakat dan pencarian pilot Susi Air yang disandera oleh KST.

Kodam Cendrawasih mengimbau masyarakat untuk tidak terhasut dan terprovokasi oleh pemberitaan bohong atau hoaks yang sengaja disebar oleh KST dan simpatisannya.

Tujuan hoaks ini adalah ingin menciptakan keresahan maupun menurunkan wibawa pemerintah Indonesia di tengah aparat keamanan yang saat ini bertugas melindungi masyarakat.

Kapendam juga menjelaskan kabar meninggalnya warga bernama TM (35) yang sudah diberitakan tewas pada hari Jumat 3 Maret 2023. Fakta sebenarnya TM ditembak oleh KST.

Baca Juga: Pemda Pastikan Pasokan Pangan Cukup Kendalikan Inflasi, Cek Langsung Harga Komoditas di Pasar-pasar

Saat korban TM dievakuasi oleh aparat keamanan, tiba-tiba KST menyerang dan menembak aparat keamanan. Dalam kejadian itu satu prajurit TNI tewas.

"Saat mama TM akan evakuasi oleh Aparat keamanan, tiba-tiba KST menembak aparat keamanan yang sedang mengevakuasi mama TM, mengakibatkan Prajurit TNI 1 orang meninggal dunia (Personel Yonif R 303/SSM) yang saat ini sudah dimakamkan di Makasar," kata Kapendam.

Terkait beredarnya gambar dan foto mutilasi mayat korban meninggal dunia mama TM, menurut Kapendam ini merupakan acara adat yang sengaja dilakukan oleh adat setempat karena merupakan korban penembakan dari pihak KST.

"Yang artinya acara adat untuk dilakukan aksi balas darah untuk pengganti korban meninggal dunia," ujarnya.

Baca Juga: 5 Kontroversi Rara Pawang Hujan, Nomor 3 Bikin Ngakak Hingga Disebut Pengendali Hujan Jarak Jauh

Masyarakat diminta mewaspadai kabar Hoaks atau informasi yang belum jelas asal muasalnya.

Jangan mudah menyebar informasi, terutama yang sudah memiliki narasi, tetapi belum ada sumbernya.

Kabar Hoaks di dunia Maya dapat mengakibatkan konflik, kerusuhan, dan kekerasan di dunia nyata.*** 

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x