Harga Minyak Goreng Kemasan Naik, Rustam Ibrahim: Jokowi Kalah 1-0 dari Konglomerat, Migor Curah Bakal Langka?

17 Maret 2022, 09:47 WIB
Harga Minyak Goreng Kemasan Naik, Rustam Ibrahim: Jokowi Kalah 1-0 Pada Konglomerat, Siap-siap Bakal Kalah 2-0 /BIRO PERS ISTANA


JURNAL MEDAN - Keputusan pemerintah mencabut aturan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dan menyerahkannya pada mekanisme pasar disebut-sebut sebagai bentuk kalahnya pemerintah Jokowi terhadap para konglomerat.

Pemerintah Jokowi dinilai telah kalah pada para pengusaha minyak goreng yang selama ini mendesak pemerintah untuk mencabut HET minyak goreng kemasan.

"Kembalinya harga minyak goreng kemasan ke harga keekonomian merupakan salah satu contoh kalahnya gagasan "negara kesejahteraan (welfare state)" terhadap gagasan kapitalisme pasar bebas," ujar pemerhati politik dan ekonomi Rustam Ibrahim lewat akun Twitternya @RustamIbrahim, Kamis 17 Maret 2022.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Hari Ini, 2 Liter Capai Rp47.900, Emak-emak Teriak: Pak Jokowi, Kenapa Tambah Mahal?

Rustam mengatakan kenaikan harga minyak goreng kemasan juga menunjukkan kalahnya penguasa terhadap pengusaha.

"Atau kalahnya pemerintahan Jokowi terhadap para konglomerat," tambahnya.

Menurutnya, Presiden Jokowi harusnya mempertahankan HET minyak goreng diangka Rp14.000.

"Tadinya saya bayangkan Presiden @jokowi akan ngotot pertahankan kebijakan HET minyak goreng Rp 14.000, at all costs, dengan segala konsekuensinya," ujarnya.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Hari Ini Melambung, Kemasan 2 Liter Dijual Rp47.900, Netizen Sindir Jokowi 3 Periode

Namun, ternyata pemerintah justru menyerah pada mekanisme pasar yang akhirnya memutuskan untuk menyerahkan harga minyak goreng pada mekanisme pasar.

"1-0 utk konglomerat produsen minyak goreng," tulisnya.

Dirinya juga memprediksi, pemerintah akan kembali kalah bila pengusaha melakukan hal yang sama pada minyak goreng curah.

"Bisa-bisa kelangkaan terulang pada minyak curah: 2-0?" tutupnya.

Baca Juga: Devy Ketahuan Mencoba Bohong Kepada Juri MasterChef Indonesia Season 9, Chef Juna Ngomong Sinis Seperti Ini

Menurutnya, hal ini bisa terjadi permintaan terhadap minyak goreng curah mengalami peningkatan akibat banyak masyarakat yang beralih ke minyak goreng curah.

"Jika disparitas harga antara minyak goreng kemasan dengan minyak goreng curah besar, akan banyak rakyat dari golongan menengah-bawah beralih ke minyak curah & produsen bisa mengurangi produksi minyak curah, krn menyaingi produk kemasan. Kelangkaan akab terjadi pada minyak curah," tambahnya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, pada Selasa 15 Maret 2022 mengatakan, pemerintah menyesuaikan harga minyak goreng (migor) kemasan dilakukan agar ketersediaan migor tersedia di pasaran.

Baca Juga: 30 Link Twibbon Menyambut Nisfu Syaban 2022 atau 1443 Hijriyah. Dengan Bingkai Terbaru

Dalam keterangannya, Airlangga mengatakan dengan diserahkan dalam mekanisme pasar, diharapkan minyak goreng akan tersedia di pasar tradisional dan modern.

"Untuk harga (migor) kemasan lain tentu akan menyesuaikan terhadap nilai keekonomian sehingga kita berharap dengan keekonomian tersebut minyak sawit akan tersedia di pasar modern maupun pasar tradisional atau pasar basah," ujar Airlangga di Istana Negara, Selasa 15 Maret 2022.

Airlangga menambahkan, untuk minyak goreng curah, pemerintah akan memberikan subsidi sehingga harga eceran tertinggi (HET) tetap stabil diharga Rp14.000 per liter.

Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari Perawat Nasional 2022 Terbaru, Bisa Juga Digunakan untuk Rayakan HUT PPNI

Keputusan pemerintah untuk mencabut HET minyak goreng kemasan tersebut membuat harga jual minyak goreng untuk ukuran 1 liter dijual dengan harga Rp23.900 per liter.

Sementara itu, harga minyak goreng kemasan ukuran 2 liter dijual dengan harga Rp47.900.***

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler