Lebih lanjut, program Kartu Prakerja menjadi salah satu klaster perlindungan masyarakat yang memiliki pagu Rp154,8 triliun.
Sementara, Kartu Prakerja Gelombang 23 akan disalurkan kepada 2,9 juta penerima baru 2022 mendatang.
"Sama seperti 2021 kita berharap pengelola anggaran di K/L dan pemerintah daerah harus tetap memiliki fleksibilitas. Artinya kita tetap berjaga-jaga Covid-19 tidak akan meningkat lagi sehingga kegiatan masyarakat, sosial, ekonomi, dan keuangan bisa berjalan," kata Menkeu Sri Mulyani dalam keterangan persnya, baru-baru ini.
Dengan kata lain, ungap Menkeu Sri Mulyani, Kartu Prakerja gelombang 23 akan dibuka tahun 2022 yang menyisakan dua bulan lagi.
"Ini gelombangnya sudah ke-21, jadi tahun depan juga akan ada Kartu Prakerja," tutupnya.
Sebagai informasi anggaran pemerintah semester II tahun 2021 untuk Kartu Prakerja hanya sampai gelombang 21.
Namun karena ada 46 ribu orang yang tak membeli pelatihan dalam 30 hari sejak pengumuman lolos maka status kepesertaan dicabut.
Oleh karena itu, pemerintah mengalihkan jumlah tersebut pada pembukaan gelombang 22. Sementara pengumuman kelolosan gelombang terakhir itu dilaksanakan pada 1 November 2021 lalu.***