Harga-harga Naik Bos! Arcandra Tahar Paparkan 5 Faktor yang Membuat Harga Batubara Bergejolak

- 6 Juli 2022, 20:27 WIB
Arcandra Tahar paparkan harga Batubara bergejolak
Arcandra Tahar paparkan harga Batubara bergejolak /Pikiran rakyat/

JURNAL MEDAN - Wakil Menteri ESDM 2016-2019 Arcandra Tahar memaparkan sejumlah faktor yang membuat harga batubara melonjak.

Di akun Instagram miliknya, Arcandra Tahar mengatakan kenaikan harga batubara menimbulkan krisis multi-dimensi di beberapa negara.

Batubara yang penggunaannya diharapkan berkurang, baik untuk pembangkit listrik (thermal coal) maupun untuk industri pengolahan mineral (coking coal), malah semakin tinggi kebutuhannya.

Baca Juga: GoFood dan GrabFood cs Seenaknya Ngatur-ngatur dan Naikin Harga, Muncul Petisi Selamatkan UMKM Indonesia

Kondisi ini, kata dia, akan memberikan dampak buruk terhadap usaha untuk mengurangi emisi gas buang akibat penggunaan batubara ini.

Arcandra mencontohkan, harga batubara untuk kalori 6000 kcal/kg NAR, FOB di Newcastle Australia, misalnya, sudah diatas $400 per ton untuk pengiriman quarter ketiga tahun ini.

Ia kemudian membandingkan dengan harga rata-rata pada tahun 2020 untuk kalori yang sama yang hanya $60 per ton.

"Naik sekitar 7 kali lipat," kata Arcandra di akun Instagram, Rabu, 6 Juli 2022.

Baca Juga: Harga TBS Sawit Jatuh, Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia Kirim Petisi ke Presiden Jokowi

Pria lulusan ITB dan Universitas Texas A&M itu membayangkan tingginya ongkos yang ditanggung oleh pembeli batubara.

Setelah harga tinggi, nilai batubara kemudian diteruskan ke konsumen lewat naiknya harga energi yang berakibat pada inflasi di berbagai negara.

"Kenapa naiknya bisa setinggi ini?," tanya Arcandra.

Ia kemudian mengatakan bahwa tidak ada satupun pihak, baik individu, perusahaan dan negara di dunia yang bisa memastikan harga batubara akan berada di level berapa.

Baca Juga: Update Daftar Pemain PSPS Riau di Liga 2 2022-2023, Ada Afiful Huda Eks PSMS Medan dan Sriwijaya FC

Namun ada beberapa faktor yang bisa menjadi petunjuk kenapa harga batubara dunia sangat mahal di tahun 2022 sebagai berikut:

1. India sebagai salah satu negara pengimpor batubara terbesar di dunia mengalami kenaikan kebutuhan listrik pada tahun ini.

Kondisi ini diperparah oleh turunnya pruduksi batubara dalam negeri akibat musim hujan yang di atas normal.

Sektor kelistrikan di India sangat bergantung pada batubara (44%), oil (25%) dan biomass (13%).

Baca Juga: Baca Satu Hadis Tentang Cinta Ini, Cara Pandang Suami Terhadap Istri Bisa Berubah karena Ajaran Rasulullah

Kontribusi dari nuklir dan gas semakin berkurang sehingga batubara menjadi pilihan yang tidak terelakkan.

2. Terganggunya ketersedian energi untuk pembangkit listrik dan pemanas di Eropa terutamanya ketidakpastian suplai gas dari Rusia.

Arcandra mengatakan krisis Rusia dan Ukraina sudah berdampak terhadap banyak sektor.

Suplai listrik dari PLTA di negara-negara Scandinavia dan gangguan pembangkit nuklir di Perancis telah menambah tekanan untuk mencari energi pengganti.

Baca Juga: Ribuan Orang Sange Kegocek, Devy Anastasia MasterChef Gunakan OnlyFans Sebagai Promosi, Penipuan? Enggak Dong!

Dengan sangat terpaksa pilihan jatuh pada penggunaan kembali PLTU.

Sebagai contoh, kata dia, pemerintah Jerman akan menghidupkan kembali 9 GW PLTU pada tahun ini.

3. Sejumlah tambang batubara di Australia direncanakan untuk ditutup dalam beberapa tahun ke depan.

Penutupan tambang-tambang yang selama ini batubaranya dibutuhkan oleh Jepang, Korea, Taiwan dan India.

Baca Juga: Idul Adha 2022 Ikut Pemerintah Indonesia Atau Arab Saudi? Berikut penjelasan Ustadz Hasyim Adnan

Ini memberikan sinyal ke market bahwa akan terjadi ketidakseimbangan supply demand dalam waktu dekat.

Karena batubara diperdagangkan seperti minyak, maka persepsi trader sangat mempengaruhi harga.

4. Produksi batubara dari Rusia mengalami penurunan akibat perang dengan Ukraina.

Untuk dapat berproduksi, batubara yang semula ditujukan untuk kebutuhan negara Eropa dialihkan ke wilayah Timur Rusia.

Baca Juga: Penjelasan UAS Tentang Hari-hari yang Diharamkan Berpuasa di Bulan Dzulhijjah, Tahun Ini Tanggal Berapa?

Sayangnya yang dibutuhkan bukan jenis thermal coal, tapi coking coal sehingga tambang yang punya thermal coal perlahan akan berhenti berproduksi.

5. Terjadinya penggantian presiden Kolombia yang berjanji dalam masa kampanye untuk tidak memperpanjang kontrak penambangan batubara.

"Beliau akan menghormati kontrak yang sudah ada, tapi tidak akan memperbaruinya," ujar Arcandra.

Sebagai informasi, termasuk negara pengekspor batubara yang cukup berpengaruh.

Baca Juga: Keluhkan Anggaran Persiapan PON Sumut 2024 yang Tak Kunjung Keluar, Kadispora : Saya Sudah Lelah

Dengan sikap Kolombia ini, maka akan terjadi kekurangan dari sisi suplai di masa depan yang berimbas pada naiknya harga batubara saat ini.

Selain kelima faktor diatas, Arcandra juga menyebutkan faktor lain yang secara tidak langsung membuat harga batubara bergejolak.

Salah satunya adalah terganggunya LNG plant di Texas yang mengakibatkan LNG yang direncanakan untuk dipakai di Eropa tidak terpenuhi. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x