JURNAL MEDAN - Sinopsis Nakusha 17 Februari 2023 menceritakan Dutta amnesia, Nakku dapat kabar kematian suaminya.
Di Sinopsis Nakusha ini, Seema berteriak pada paman dan berlari untuk membantunya. Dutta kaget dan Diam sesudah mendengar suara Seema.
Dia mencoba untuk mendengarkannya dengan seksama.
Dutta : siapa yang ada di sini?
Dutta dan bergerak ke arahnya dengan mengulurkan tangan. Seema tampak takut namun obat penenang itu bekerja,Dutta jatuh di tempat tidur.
Baca Juga: BACAAN Surat Yasin Ayat 1-83 dan Tahlil, dalam Tulisan Arab dan Latin Bisa Diamalkan Setiap Hari
Seema dan paman meluruskannya di tempat tidur dan menutupinya. Dutta sedang tidur.
Di rumah, Nakusha berjalan menuju kamar tidur Dutta dengan gembira dan menatap foto Dutta.
Nakku berbicara kepada dirinya sendiri tentang kembalinya Dutta.
Seema dengan cemas bertanya pada dokter tentang Dutta.
Dokter : Dia memiliki luka dalam dan dia mungkin tidak bisa melihat lagi Kemungkinan untuk sembuh hanya 50-50.
Seema takut kalau Dutta mungkin akan mengalami gangguan permanen dan Dokter memintanya untuk mempercayai Dewa.
Dokter : usahakan agar pasien tidak terlalu banyak berfikir dan tidak marah.Jangan memberi tekanan pada kepalanya.
Paman terkejut dengan perhatian Seema terhadap orang yang tidak dikenal dan meminta dia untuk bersantai dan meninggalkan ruangan.
Baca Juga: Pernyataan Bersama KPU dan Bawaslu Terkait Sosialisasi, Parpol Diminta Patuh dan Menahan Diri
Di rumah, Kala menyeringai saat memasuki kamar Dutta. Dia memanggil nama Nakusha dan menyeka senyum itu dari wajah Nakku.
Kala : Kau benar kalau Bhau akan kembali. Bhau memang sudah kembali.
Nakku kaget dan menatap Kala tanpa berkata-kata. Kala mengangguk padanya dengan bijak dan menyuruhnya turun dan melihat sendiri.
Nakku : apakah itu benar? Kala mengangguk.
Naku keluar dan memanggil TUAN namun seluruh rumah sepi.
Kala : Apa? Kau tidak bisa melihatnya dimanapun? Bukankah kau bisa melihatnya di mana-mana kan?
Nakku menatapnya dengan marah. Kala kemudian memeluknya dan berbisik ke telinganya.
Kala : Dutta tidak akan kembali. Tidak akan pernah kembali.
Nakku mendorongnya kembali.
Nakku : mengapa kau bermain seperti ini?Apa salah kalau aku ingin menunggu tuan?
Kala : aku ingin menyakiti hatimu untuk melihat kepercayaanmu, cintamu dan keyakinanmu. Aku akan melakukan segalanya dengan kekuatanku untuk membawamu ke kakiku.
Nakku melotot ke arah Kala sambil menangis.
Kala : Simpan air matamu untuk perpisahan formal suamimu, saat aku mematahkan gelangmu dan kau memakai saree putih.
Kala menyeka air mata Naku.
Kala : Kau jangan menangis, karena kau harus menyimpan air matamu untuk mengucapkan selamat tinggal pada Dutta.
Naku : apa kau pikir aku takut pada permainanmu? Saat tuan kembali, itu akan menjadi tamparan untukmu.
Kala : Dimana tuanmu akan datang? mari kita lihat siapa yang akan datang hari ini.
Baaji datang dengan sebuah paket dan memanggil nama Naku, dia menunjukkan paket itu kepada Naku.
Baaji : seseorang sudah meninggalkannya dengan nama kakak.
Naku dan Kala saling melihat. Naku menyadari semuanya rencana Kala. Baaji memberikannya pada Naku dan dia membukanya.
Itu berisi kura hitam Dutta yang dia kenakan saat kecelakaan. Baaji dan Nakusha kaget dan khawatir.
Naku menjatuhkan kurta dan berteriak. Keluarga berkumpul di lorong mendengar teriakan Naku.***