Satu-satunya di Dunia, Museum Penis dan Museum Vagina di Inggris Ditutup

2 Oktober 2021, 21:45 WIB
Satu-satunya di Dunia, Museum Penis dan Museum Vagina di Inggris Ditutup /YouTube/@the indian polish connection/

JURNAL MEDAN - Berikut ini artikel tentang satu-satunya museum di dunia yakni museum penis dan musem vagina di Inggris yang telah ditutup.

Museum Vagina dikenal sebagai satu-satunya museum yang memamerkan dan memberikan edukasi tentang organ intim perempuan di dunia.

Museum Vagina tersebut dibangun untuk mengungkap hal-hal tabu terkait alat kelamin perempuan. Museum ini diresmikan pertama kali pada 2017 oleh sang pendiri, Florence Schecter.

Baca Juga: Bapak-bapak Mulai Resah, Virus Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda Menjalar ke Kaum Emak-emak

Sayangya, museum Vagina yang berdiri di Camden, London, Inggris tersebut saat ini hanya tinggal kenangan karena sudah ditutup.

Dikutip dari Vice, Sabtu, 2 Oktober 2021 disebutkan bahwa museum itu ditutup karena pengelola gedung menolak pengajuan perpanjangan sewa museum hingga pameran hanya digelar online.

Masa sewa museum ini pun telah berakhir sejak 24 September 2021 lalu.

Baca Juga: 5 Potret Romantis Alisia Rininta Pemeran Kinanti Terpaksa Menikahi Tuan Muda Bersama Sang Suami

Selama beroperasi, Museum Vagina mendapatkan pujian dari berbagai pihak termasuk mendapat dukungan dari bintang-bintang seperti Gillian Anderson.

Bahkan, Pameran Muff Busters, Vagina Myths and How To Fight Them yang digelar pada 2019 silam telah dikunjungi 110 ribu orang.

Selain museum Vagina di Inggris, ada pula museum yang memiliki koleksi spesimen alat kelamin terbanyak di dunia yakni Museum Penis yang berada di Islandia.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Rebecca Tamara Pemeran Amanda di Terpaksa Menikahi Tuan Muda ANTV, Jarang Diketahui Publik

Dikutip Daily Mail, museum tersebut menampilkan koleksi lebih dari 250 alat kelamin pria mulai dari ukuran paling kecil yakni hamster hingga ukuran terbesar milik paus sperma.

Menurut Sigurdur Hjartarson sebagai pengelola museum, ayahnya mengoleksi 13 spesimen, 9 dari binatang mamalia darat dan empat dari paus.

Selama satu dekade setelah itu, koleksinya naik menjadi 34 spesimen binatang mamalia dan darat. Lalu koleksi bertambah setelah mendapat spesimen penis manusia milik donor berusia 96 tahun.

Menurut data pengunjung, sebagian besar turis asing maupun lokal yang datang 60 persennya adalah perempuan.***

Editor: Marzuki Manurung

Tags

Terkini

Terpopuler