JANGAN COBA-COBA! China Larang Warganya Pamer Harta di Media Sosial. Alasannya Menyentuh

28 Desember 2021, 20:30 WIB
JANGAN COBA-COBA! China Larang Warganya Pamer Harta di Media Sosial. Alasannya Menyentuh /Unsplash Free Images

 

JURNAL MEDAN – Memamerkan kekayaan di media sosial di beberapa negara, termasuk Indonesia merupakan hal yang biasa ditemukan, namun tidak halnya dengan di China.

Otoritas China memerintahkan platform media sosial untuk menghilangkan konten-konten yang memperjelas keberadaan jurang antara orang kaya dan miskin.

"Kami akan memperkuat manajemen kami dan meningkatkan kekuatan kami dalam mengambil keputusan, agar platform internet merasakan seperti ada pedang di atas kepala mereka,” kata Zhang Yongjun, pejabat senior di administrasi dunia maya Cina.

Baca Juga: Partai Buruh Hadir Lagi, Berharap Angin Segar di Tengah Polarisasi Cebong-Kadrun, Mampukah Mendulang Suara?

Baca Juga: BLT PIP Sekolah Masih Cair Bulan Desember 2021, Cek Rutin Link pip.kemdikbud.go.id

Bagi beberapa pihak, mungkin sulit untuk menentukan konten seperti apa yang memperjelas jurang antara orang kaya dan orang miskin, namun Zhang bersikukuh bahwa standarisasi tidak terletak pada konten, tapi pada efek yang dari konten tersebut.

Sebuah konten yang memamerkan kekayaan mungkin saja menginspirasi orang yang melihatnya untuk menjadi kaya, namun konten tersebut juga dapat membuat orang untuk berhasrat secara membabi buta.

Douyin, sebuah platform media sosial Cina telah menutup 4.000 akun dalam waktu dua bulan pada tahun ini.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Keren Tahun Baru 2022 Dilengkapi Cara Menggunakan dan Membagikannya di Media Sosial

Baca Juga: 3 Pemain Indonesia Borong Nominasi Pemain Muda Terbaik U-21 Piala AFF Suzuki Cup 2020, Ini Daftarnya!

Sementara Xiaohongshu, media sosial Cina yang menyerupai Instagram mengumumkan telah menghilangkan 9.000 konten yang disinyalir memamerkan kekayaan sejak Mei hingga Oktober 2021.

Berdasarkan riset yang dilakukan Credit Suisse Research Institute, satu persen penduduk Cina menguasai 31 persen kekayaan yang ada di negara tersebut.

Jurang antara orang kaya dan miskin semakin jelas terlihat pada masa pandemi, yang mana orang kaya seperti biasa hidup dengan kemewahannya, sementara orang miskin harus berjuang keras untuk tetap hidup.

Baca Juga: Final Piala AFF 2016: Momen Kartu Merah Abduh Lestaluhu, Terpancing Gara-gara Provokasi Pemain Thailand

Baca Juga: KOCAK! Deretan MEME Lucu Usai Ketua PSSI Bagikan Poster Final Piala AFF Indonesia vs Thailad Bergambar Dirinya

Douyin dan Kuaishou, dua media sosial Cina harus membayar denda sekitar 440 juta rupiah pada bulan Oktober 2021, karena memuat iklan yang menurut pihak berwenang mempromosikan konsumerisme yang berlebih.

Di lain sisi, Xiaohongshu pada bulan lalu mengumumkan bahwa mereka telah meningkatkan algoritma mereka untuk dapat melacak konten yang memamerkan kekayaan di platform mereka.***

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler