"Mao berpikir dia bisa menghilangkan agama. Dia pikir dia sudah mencapai ini. Ini ironis bukan. Mereka benar-benar gagal sama sekali," kata Yang.
Hasil riset lembaga Pew juga menunjukkan bahwa warga Kristen Protestan di China naik drastis dan akan melampui negara-negara besar, seperti Amerika Serikat dan Brazil.
Baca Juga: Mardani Ali Sera Kenalkan Logo Baru PKS ke Anies, Gubernur: Warna Cerah, Artinya Bawa Cahaya
Pada 2010, warga Protestan di China berjumlah 58 juta orang. Angka ini lebih tinggi dari Brazil yang berjumlah 40 juta warga. Pada tahun 2025, warga Kristen China diperkirakan mencapai 160 juta orang, dan akan melampaui Amerika Serikat.
Laporan Pew juga menunjukkan pada tahun 2010, terdapat 23 juta anggota dari gereja terdaftar di China, yakni Tiga Gerakan Patriotik. Pew juga memperkirakan tambahan 35 juta orang Kristen di China telah berafiliasi dengan gereja-gereja tidak terdaftar pada 2010.
Pertumbuhan pesat inilah yang membuat Xi Jinping sangat khawatir. Hal ini disampaikan Direktur Riset Strategis di organisasi amal Kristen Open Doors, Ron Boyd-MacMillan. Menurut MacMillan, Xi Jinping ketar-ketir dengan pesatnya penambahan umat Kristen di China.
Baca Juga: Bacakan Sumpah Sesuai Agamanya! Jenderal Listyo Sigit Prabowo Resmi Dilantik Jadi Kapolri
“Pemerintah China mengawasi umat Kristen karena jumlah pertumbuhannya sangat pesat. Mereka khawatir umat Kristen akan berani melaksanakan pemberontakan pada Pemerintahan Xi Jinping,” kata Ron.