Kudeta Militer Karma Bagi San Suu Kyi, Atas Dosanya pada Muslim Rohingya

- 3 Februari 2021, 13:51 WIB
Aung San Suu Kyi
Aung San Suu Kyi /Instagram @aungsansuukyi/

JURNAL MEDAN - Militer Myanmar melakukan kudeta dan menangkap tokoh pro demokrasi Aung San Suu Kyi. San Suu Kyi tokoh sentral di Myanmar. Ia memimpin Myanmar setelah partainya, NLD, memenangi pemilu 2015.

Namun, citranya sebagai tokoh demokrasi tercoreng, karena dirinya tidak menunjukkan pembelaan saat etnis Rohingya di Myanmar dibantai oleh militer.

Saat itu, San Suu Kyi diam seribu bahasa. Bahkan, di sidang Pengadilan Kriminal Internasional pada 2019 atas kekejaman terhadap Rohingya, San Suu Kyi membela militer Myanmar.

Berbagai laporan menunjukkan bahwa militer Myanmar melakukan aksi genosida terhadap etnis Rohingya. Akhirnya, demi keselamatan, jutaan muslim orang Rohingya mereka melarikan diri ke luar negeri, salah satunya Bangladesh. Kini, tercatat sekitar satu juta muslim Rohingya berada di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh.

Baca Juga: Arab Saudi Tutup Akses Masuk 20 Negara Karena Varian Baru Corona, Jamaah Umroh Diminta Jadwal Ulang

Berita kudeta militer di Myanmar menyebar dengan cepat kepada muslim Rohingya di pengungsian Bangladesh. Ketika mendengar kabar penangkapan San Suu Kyi oleh militer, mereka bersuka cita dan merayakannya. Bahkan, mereka mengadakan doa khusus atas “karma” menimpa San Suu Kyi itu.

Bagi muslim Rohingya, San Suu Kyi memiliki dosa besar dan menjadi sebab mereka harus keluar dari tanah air mereka. San Suu Kyi adalah penyebab penderitaan yang selama ini mereka alami.

"Dia (San Suu Kyi) adalah alasan di balik semua penderitaan kami. Mengapa kami tidak merayakannya?," kata pemimpin komunitas Farid Ullah kepada AFP, sebagaimana dilansir Dhakka Tribune, Selasa 2 Februari 2021.

Baca Juga: Mengharukan! Imam Salat di Batam ini Meninggal Diatas Sajadahnya, Di Depan Para Jamaah

Halaman:

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x