JURNAL MEDAN - Tagar Stop Asian Hate (#StopAsianHate) melambung di Twitter dan media sosial usai peristiwa penembakan brutal di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS) pada Selasa malam 16 Maret 2021.
Penembakan yang menewaskan 8 wanita Asia itu terjadi di tiga panti pijat berbeda, sementara pelaku Robert Aaron Long (21) ditangkap polisi di Crisp County di Georgia Selatan 4 jam setelah insiden penembakan.
Kekerasan dan kebencian terhadap orang Asia, khususnya Asia Timur, meningkat di AS karena dituding sebagai pemicu pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sisyphus: The Myth Episode 9, Kang Seo-Hae Tertembak, Disekap Biro Kontrol
Dalam tiga bulan terakhir, angka kekerasan akibat kebencian pada warga etnis Asia di AS meningkat drastis karena orang Asia Timur dianggap bertanggung jawab memicu penularan Covid-19.
Kasus kekerasan terhadap warga etnis Asia yang sampai viral, terjadi di kota San Fransisco, Oakland, San Jose, dan New York.
Berdasarkan data terbaru Stop AAPI Hate, lebih dari 3.800 kasus kekerasan karena kebencian terjadi di seantero AS selama 12 bulan terakhir.
AAPI adalah Asian Americans and Pacific Islanders, sebuah lembaga non-profit yang fokus melawan diskriminasi dan kekerasan terhadap orang Asia.