Taliban 4.0 di Afghanistan, Wanita Boleh Masuk Pemerintah, Semua Pihak Bakal Dirangkul

- 17 Agustus 2021, 22:08 WIB
Taliban 4.0 di Afghanistan, Wanita Boleh Masuk Pemerintah, Semua Pihak Bakal Dirangkul
Taliban 4.0 di Afghanistan, Wanita Boleh Masuk Pemerintah, Semua Pihak Bakal Dirangkul /Twitter @NoorSays___

JURNAL MEDAN - Seorang petinggi senior Taliban pada Selasa 17 Agustus 2021 menyatakan akan memberikan amnesti atau pengampunan kepada pihak lawan.

Petinggi tersebut juga mengingatkan pentingnya posisi wanita dalam sebuah pemerintahan. Taliban kini mulai membuka diri di era keterbukaan 4.0.

Hal ini berlawanan dengan karakter Taliban yang selama ini melarang kaum wanita bekerja apalagi masuk politik.

Baca Juga: Begini Cara Cek Saldo KJP Plus Tahap I di Bulan Agustus 2021 Melalui Aplikasi JakOne Mobile, Nggak Pakai Ribet

Ucapan senior Taliban tersebut diumumkan beberapa hari setelah pasukan Taliban mengambil alih seluruh wilayah Afghanistan.

Anggota komisi budaya Taliban, Enamullah Samangani, mengatakan di televisi pemerintah bahwa para wanita tidak punya alasan untuk takut terhadap mereka.

"Struktur pemerintahan belum sepenuhnya jelas, tetapi berdasarkan pengalaman, harus ada kepemimpinan yang sepenuhnya Islami dan semua pihak harus bergabung," kata Enamullah Samangani dilansir Independent, Selasa 17 Agustus 2021.

Taliban kini memang berbeda dengan Taliban 20 tahun lalu saat diserbu Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tahun 2001.

Baca Juga: Anda Penerima Bantuan Dana Pendidikan KJP Plus 2021? Ini Cara Cek Melalui kjp.jakarta.go.id

Taliban yang berasal dari kata santri/pelajar adalah sekelompok pasukan terpelajar. Istilahnya pelajar bersenjata.

Secara historis mereka sudah menjalani peperangan besar mulai dari invasi Uni Soviet tahun 1986 hingga serbuan AS dan sekutunya tahun 2001.

Saat ini China sudah menyatakan kesiapannya menjalin persahabatan dengan Taliban berikut Rusia dan Iran yang juga membuat pendekatan diplomatik.

"Sebuah tanda positif bahwa Taliban telah menunjukkan kesediaan untuk mempertimbangkan posisi kelompok lain," ujar Menlu Rusia Sergei Lavrov. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x