Bapak-Ibu, Jangan Pernah Melarang Anak-anak ke Masjid

6 Maret 2021, 10:56 WIB
Anak di Masjid /chidioc

JURNAL MEDAN - Keributan yang sering dilakukan anak-anak ketika menjelang berlangsungnya salat berjamaah di masjid-masjid kerap membuat orang tua dan pengurus masjid menjadi marah.

Anak-anak memang begitu. Sering bergurau, selalu bermain, selalu ceria saat pelaksanaan ibadah seperti saling lempar peci, tertawa lepas, hingga berujung kepada pertengkaran di antara mereka.

Suara hening setiap salat berjamaah kadang pecah dengan bising tangis akibat tindakan anak-anak. Kondisi ini selalu menganggu dan salat yang khusyuk terganggu.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 6 Maret 2021: Aldebaran dapatkan Petunjuk Baru Keberadaan Andin

Akibatnya, banyak jamaah lain, khususnya orang tua dan pengurus masjid marah-marah lalu mengusir anak-anak tersebut.

Mereka kemudian dilarang ikut dalam pelaksanaan salat berjamaah di masjid. Bahkan yang lebih parah, dalam menanggapi kondisi ini ada yang ’main tangan’.

Tahukah anda, sebagai orang tua dan pengurus masjid harus bijak menangani situasi seperti ini.

Masalah pengusiran anak-anak di masjid jangan dianggap sepele karena kedepannya akan menjadi masalah baru dan lebih besar bagi kita.

Baca Juga: Sukses dengan Cerita Hercai, NET TV Kembali Hadirkan Drama Turki 'Zalim'

Banyak di antara anak-anak tidak mau ke masjid akibat tindakan yang tidak bijak tersebut. Akhirnya mereka hidup di lingkungan yang jauh dari nilai-nilai yang sejatinya diajarkan masjid.

Marah bukanlah solusi dalam mengatasi masalah. Sebagai anak-anak dunianya adalah bermain dan selalu riang gembira.

Ada sebuah istilah yang sering muncul, "Sewaktu anak-anak kau larang mereka masuk ke masjid akibat ulah mereka, begitu dewasa kau ributkan pula mereka tidak mau ke masjid".

Lalu bagaimana Rasulullah Saw menyikapi persoalan ini?

Nabi Muhammad Saw tidak pernah marah kepada anak-anak dan sangat senang bersama anak-anak.

Baca Juga: Tokoh Papua Ini Sebut Moeldoko Ketum KLB Dagelan via Telpon

Dalam hadits diriwayatkan oleh Khuzaimah, ketika beliau sedang sujud dalam sholatnya, kedua cucunya Hasan dan Husein bermain-main menaiki punggungnya dan bergembira di belakangnya

Lalu, jika ada para sahabat yang ingin melarangnya, Rasulullah memberi isyarat untuk membiarkannya.

Selesai salat Rasulullah langsung memangku kedua cucunya itu. Rasulullah pun memberikan teladan kesabaran dan kekhusyukan salat.

Dalam riwayat lain juga disebutkan, Rasulullah mempercepat salat subuhnya (dengan memendekkan bacaan salatnya, yang biasanya dipanjangkan). Itu terjadi karena mendengar anak-anak yang menangis.

Baca Juga: Kelakuan Stafsus Edhy Prabowo Ditelisik KPK, Kolektor Aset Hasil Korupsi

Lalu sahabat bertanya, "Ya Rasulullah kenapa salatnya singkat, tidak seperti biasanya?" Rasulullah menjawab, “Aku mendengar suara tangis bayi, kukira ibunya ikut shalat berjamaah bersama kita, aku kasihan dengan ibunya." - (HR. Ahmad).

Riwayat di atas memberikan pelajaran bagaimana menyikapi anak-anak yang membuat keributan di masjid. Karena dari masjid diharapkan lahirnya generasi Islam yang sejati, melalui pengajian dan kegiatan yang diprogramkan masjid-masjid.

Masjid harus dijadikan tempat pengkaderan yang dapat menjawab segala tantangan kehidupan yang semakin rumit, baik di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Jika orang lain berubah menjadi baik karena kita, maka setiap kebaikan yang dilakukan seseorang tersebut akan memberikan pahala yang sama dengan pelakunya, dan tidak sedikitpun mengurangi pahalanya.

Baca Juga: 4 Hidden Gems yang Ada di Jakarta, Warga Ibukota Wajib Tahu dan Kunjungi

Sebaliknya, jika sikap atau tindakan kita membuat orang berbuat jahat dan maksiat, maka kita juga memperoleh dosanya. 

Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam Hadis berikut:

"Barangsiapa yang mengajak menuju hidayah, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tapi tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka. Barangsiapa yang mengajak menuju kesesatan, maka dia mendapatkan dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya, tapi tanpa mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim). ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler