Palestina Digempur Yahudi Israel Habis-habisan. Mengapa Mereka Tetap Bertahan. Ini Jawabannya.

17 Mei 2021, 13:44 WIB
Gedung menara 12 lantai di Gaza yang jadi kantor AP dan Al Jazeera dibombardir Israel. Hal ini menimbulkan kemarahan Hamas, hingga mereka menegaskan akan menembakkan roket sebanyak-banyaknya ke Tel Aviv. /ANTARA/

JURNAL MEDAN – Konflik Palestina dan Yahudi Israel telah berlangsung sejak awal 1900-an ketika wilayah yang sebagian besar Arab dan Muslim masih menjadi bagian Kekaisaran Ottoman.

Yahudi Israel melakukan pendudukan militer yang membuat warga Palestina menderita, dan kelompok-kelompok militan Palestina meneror warga Israel.

Yang diperebutkan Palestina dan Israel adalah wilayah geografis yang terletak di antara Laut Mediterania dan Sungai Jordan. Dimana terdapat kota Yerusalem yang dianggap suci bagi orang Arab Palestina maupun orang Yahudi Israel.

Baca Juga: Unggah Hasil Rekam Video Sinematik ketika Lebaran di Depan Ortu, Warganet: Hasil Khianati Usaha

Konflik-konflik itu diperuruk sejarah panjang dan penuh kekerasan di antara kedua bangsa tersebut. Terlebih masing-masing memilki pembenaran sendiri tentang apa dan mengapa konflik terjadi selama lebih dari 70 tahun ini.

Sebenarnya awal konflik terjadi saat usai Perang Dunia I, Inggris mendapatkan mandat dari Liga Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu mendirikan negara bagi orang-orang Yahudi di wilayah tersebut.

Ratusan ribu orang Yahudi pindah ke daerah itu sebagai gerakan Zionisme. Zionisme bagi orang Yahudi adalah untuk melarikan diri dari penganiayaan dan mendirikan negara sendiri di tanah yang dianggap sebagai tanah leluhur mereka.

Tentu saja Palestina merasa terusik karena wilayahnya 'diserobot' orang lain. Tentu saja, hanya dengan bertakwa kepada Allah dan bekerjasama dalam kebaikan dan istiqamah dalam beramal karena sesungguhnya Allah membela orang yang membela agama-Nya.

Baca Juga: Kronologi Pelecehan Seksual Eks Timnas-19 Yudha Febrian, Paksa Cium Korban dan Ancam Tabrakkan Mobilnya

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

“Wahai orang-orang yang beriman apabila kalian membela Allah, Dia akan membela kalian dan mengokohkan pijakan kalian”. (Muhammad: 7)

Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku”. (An-Nur: 55).

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta Malam Ini 17 Mei 2021: Elsa akan Bertemu Ricky untuk Menyelesaikan Persoalan Masa Lalu

Di saat seperti sekarang ini, setiap muslim di penjuru dunia harus lebih peduli untuk membantu saudara-saudara mereka di Palestina yang sedang berjihad untuk merebut kembali negeri mereka dan meraih kemenangan dari musuh-musuh mereka. InsyaAllah.

Semoga Allah membela mereka dengan kebenaran dan membalas jasa mereka atas ummat Islam dengan kebaikan. Dan tidak ada pilihan lain bagi mereka selain bersabar dan menyabarkan diri karena janji Allah benar dan sesungguhnya Allah akan membela mereka yang membela-Nya.

Semoga Allah memberi taufiq kepada mereka dan memenangkan mereka dari musuh-musuh mereka dan semoga Allah juga memberi taufiq kepada ummat Islam untuk bahu-membahu menolong mereka dan satu barisan dengan mereka sampai Allah memenangkan mereka dari musuh-musuh mereka dan Dia sebaik-baik Penolong.

مَثَلُ الْفَرِيقَيْنِ كَالْأَعْمَى وَالْأَصَمِّ وَالْبَصِيرِ وَالسَّمِيعِ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا

“Dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati.” (QS. Hud: 24)

Baca Juga: Hadist-Hadist Shohihah: Keutamaan Shalat Sunnah Dua Rakaat Sebelum Shalat Subuh

Masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan bahwa dengan iman, seseorang bisa memperoleh kehidupan sebagai ganti dari kematian dan bisa memperoleh cahaya sebagai ganti dari kegelapan.

(Lihat Adhwaul Bayan, 3/54) Selanjutnya komentar dan penjelasan mengenai permusuhan Yahudi dan kaum muslimin di Palestina, kami sampaikan dalam beberapa point berikut ini:

Pertama: marilah seluruh kaum muslimin kembali kepada agama mereka, menyerahkan setiap urusan kepada Allah, menghilangkan perselisihan dan mendo’akan mereka kaum muslimin, juga menolong mereka sesuai dengan kemampuan dengan harta dan obat-obatan. Inilah ajakan yang lebih tepat yang ada dalam Al Qur’an dan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sebab-sebab tadi disebabkan oleh maksiat.

Kedua: ajakan yang serampangan yang diarahkan pada kepentingan-kepentingan Yahudi di dunia ini tidak ragu lagi adalah ajakan yang tidak bertanggung jawab yang muncul dari orang-orang yang tidak memiliki hikmah dan tidak tahu aturan.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 17 Mei 2021: Ricky akan Terus Berusaha Mendapatkan Elsa, Apapun Caranya

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Orang yang pemberani bukanlah dengan kuatnya badan. Boleh jadi seseorang kuat badannya, namun hatinya lemah. Orang yang pemberani adalah yang kuat dan kokoh hatinya.

Kekuatan dalam peperangan adalah dengan kuatnya badan dan kemampuan untuk berperang, juga kuatnya, disertai pula dengan pengalaman. Yang terpuji di antara orang yang kuat hatinya dan yang kuat badannya tadi adalah orang yang berada di atas ilmu, bukan orang yang sering serampangan yang tidak mau berpikir manakah perkara yang terpuji dan tercela.

Oleh karena itu, orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika marah. Orang seperti ini akan melakukan perkara yang baik baginya bukan yang membahayakannya. Orang yang tidak mampu menahan amarahnya bukanlah orang yang pemberani dan bukanlah orang yang kuat.” (Al Istiqomah, 2/271). ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler