Asal Usul Surat Al Kafirun, Kata Kafir Berasal dari 'Cover', Umat Islam Diajak Gantian Menyembah Banyak Tuhan

23 Mei 2022, 08:41 WIB
Ustadz Adi Hidayat jelaskan soal kata kafir, cover, dan surat Al Kafirun /YouTube/ Adi Hidayat Official/

JURNAL MEDAN - Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah kajiannya mengatakan asal usul surat Al Kafirun di Alquran turun dalam beberapa kondisi.

Menurut Ustaz Adi Hidayat (UAH), selalu ada masa umat Islam diajak menyembah tuhan kepercayaan lain (bergantian) sehingga kata Kafir (Al Kafirun) muncul yang juga ada dalam kosakata bahasa Inggris 'Cover'.

Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan kafir sama dengan 'cover' dalam bahasa Inggris yang maknanya sesuatu yang terhalangi atau tertutupi.

Baca Juga: Tata Cara dan Niat Sholat Dhuha, dari Tulisan Arab dan Latin: Sebagai Pengampunan Dosa Mudah Diamalkan

Sementara Cover juga serapan dari kata Kafara yang merupakan bahasa Arab sehingga kemudian diturunkan menjadi kata kafir.

"Maka jika ada seseorang yang sengaja menghalangi atau menutupi dirinya dengan tabir (dari hidayah), maka orangnya disebut kafir," ujar Ustaz Adi Hidayat di akun YouTube mimpi anak kampung.

Penjelasan ini terdapat di surat Al Kafirun yang digambarkan UAH sebagai orang-orang yang sengaja menutupi dirinya dari hidayah.

Adapun asal usul surat Al Kafirun adalah saat Rasulullah SAW ditawarkan orang kafir untuk menyembah beberapa tuhan.

Baca Juga: Surat Ad Dhuha Ayat 1-11, dari Tulisan Arab dan Latin: Mudah Dibaca Saat Sholat Sunnah Dhuha dan Sholat Wajib

Ketika itu tawaran yang diberikan orang kafir adalah gantian menyembah tuhan. Sehari umat muslim menyembah tuhan orang kafir begitupun sebaliknya.

Namun tawaran itu ditolak dengan halus oleh Nabi Muhammad Saw yang menyatakan lakum dīnukum wa liya dīn yang berarti, "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

"Ini terjadi pada awal-awal masa Islam berkembang dan sekelompok orang kafir datang kepada Nabi dengan tawaran seperti itu," kata UAH.

Sekelompok orang kafir yang mendatangi nabi dan memberikan tawaran tersebut adalah jamak sehingga orang-orang itu disebut Kafirun.

Baca Juga: Alquran Sebut Orang yang Pandai dan Beruntung Seperti Ini, Begini Cara Melihatnya

Inilah yang mendasari turunnya surat Al Kafirun yang menjadi salah satu dasar toleransi di dalam ajaran Islam.

Bahwa urusan aqidah dan tauhid di dalam Islam sudah final dan menjadi penyelamat saat hidup di dunia dan di akhir kelak.

UAH mengatakan orang kafir seperti di surat Al Kafirun akan tetap ada, di mana tugas mereka adalah selalu mengajak umat Islam untuk berpindah keyakinan.

"Jadi kejadian orang mengajak-ajak untuk (pindah agama) ini akan terjadi di masa depan seperti asal usul turunnya surat Al Kafirun," jelas UAH.

Baca Juga: Surat Yasin Ayat 1-83, Bahasa Arab dan Latin: Dibaca Malam Jumat Untuk Doa Ibu dan Ayah yang Meninggal Dunia

Berikut Surat Al Kafirun

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmanirrahim

1.
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ

qul yā ayyuhal-kāfirụn

Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!

2.
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ

lā a'budu mā ta'budụn

aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,

3.
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ

wa lā antum 'ābidụna mā a'bud

dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,

4.
وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ

wa lā ana 'ābidum mā 'abattum

dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

Baca Juga: Benarkah Ruh Pulang ke Rumah Setiap Malam Jumat? Ini Penjelasan UAS

5.
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ

wa lā antum 'ābidụna mā a'bud

dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

6.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

lakum dīnukum wa liya dīn

Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler