Perayaan Hari Raya Idul Adha RI dengan Arab Saudi Tahun 2022 Berbeda, Begini Jawaban Tegas Ustadz Abdul Somad

7 Juli 2022, 10:15 WIB
Begini Tanggapan Tegas Ustadz Abdul Somad Soal Perbedaan Perayaan Hari Raya Idul Adha 2022 RI dengan Arab Saudi, Sebut pernah terjadi di zaman Salaf. /YouTube Ustadz Abdul Somad Official

JURNAL MEDAN - Berikut ini tanggapan Ustadz Abdul Somad (UAS) soal perbedaan perayaan Hari Raya Idul Adha 2022 RI dengan Arab Saudi.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Agama RI menetapkan 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022, dengan demikian Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Hasil Sidang Isbat yang digelar Kementrian Agama RI berbeda dengan Arab Saudi yang mana 10 Zulhijjah 1443 H jatuh pada 9 juli 2022.

Baca Juga: Kapan Puasa Arafah 2022? Apa Keutamaan Puasa Arafah? Begini Penjelasannya!

Perbedaan tersebut memunculkan pertanyaan besar dari umat Islam di Indonesia, mengapa bisa terjadi perbedaan tersebut?

Terkait perbedaan Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi, Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan jawaban alasan perbedaan tersebut.

Melihat perbedaan ini, Ustadz Abdul Somad turut memberikan penjelasan alasannya adalah penentuan Idul Adha mempertimbangkan terlihatnya hilal.

Baca Juga: 11 Kekeliruan dalam Ibadah Qurban Jarang Diketahui, Apa Saja? Simak Jawabannya Disini!

Arab Saudi lebih dahulu merayakan Idul Adha karena letaknya lebih dekat dengan bagian barat bumi.

Pasalnya, semakin suatu daerah mendekati bagian barat bumi, maka semakin cepat untuk melihat hilal.

Semakin ke arah Barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah dilihat.

Baca Juga: Apa Perbedaan Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah? Simak Jadwal dan Bacaan Niatnya Disini!

Sementara itu, letak geografis Arab Saudi berada di sebelah barat Indonesia, sehingga menurut Adib, pada tanggal yang sama posisi hilal di sana lebih tinggi.

"Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi. Maka Indonesia mestinya melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat," ungkap Ustadz AbdulSomad.

Sebelumnya perbedaan perayaan Hari Raya Idul Adha juga sudah pernah terjadi di zaman salaf.

Baca Juga: Lakukan Sholat Dhuha 2 Rakaat di Waktu Syuruk, Kata Ustadz Adi Hidayat: Pahalanya Senilai Haji dan Umrah

Karena itu, UAS menekankan agar tidak memusingkan perbedaan tersebut dan tetap mengikuti penentuan waktu di daerah masing-masing.

"Kuraib dari Madinah ke Syam. Di Syam mereka melihat Hilal malam Jum'at. Ibnu Abbas di Madinah melihat Hilal malam Sabtu. Syam dengan Madinah aja beda mathla', apalagi Makkah dengan Pekanbaru," pungkas UAS.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler