Jika Shalat Tiang Agama, Wanita Disebut Sebagai Tiang Negara Oleh Nabi Muhammad SAW

- 17 Maret 2021, 11:25 WIB
Seorang wanita Malaysia diketahui melakukan sesi pemotretan prewedding sendirian, setelah tunangannya meninggalkannya demi mantan kekasihnya
Seorang wanita Malaysia diketahui melakukan sesi pemotretan prewedding sendirian, setelah tunangannya meninggalkannya demi mantan kekasihnya //*World Of Buzz

JURNAL MEDAN - Sebelum kedatangan Islam, ada dua kerajaan yang menguasai dunia, di Timur dikuasai oleh kerajaan Persia, sedangkan di Barat di kuasai kerajaan Romawi.

Bertahun-tahun dua kerajaan besar ini berperang, sehingga nilai-nilai kemanusiaan terkikis olehnya.

Di Persia, jika seorang suami meninggal, maka istrinya dikubur hidup-hidup ikut bersama suaminya. Kemudian di Timur jauh (sekarang China), perempuan diperjualbelikan, perempuan hanya dijadikan pemuas hawa nafsu, aktivitasnya tidak lebih ’kasur, sumur, dan dapur’.

Baca Juga: Lirik Lagu Batak 'Dang Turpukta Hamoraon' oleh Dewi Marpaung - Cerita Ibu Kehilangan Suami Saat Mengandung

Di Jazirah Arab, ketika mendengar lahirnya anak perempuan mukanya merah, kemudian mereka mengasah pedang untuk membunuhnya.

Kelahiran anak perempuan dipercaya membuat malapetaka sehingga keberadaannya harus di musnahkan.

Hal itu pernah terjadi pada Umar bin Khattab sebelum masuk Islam. Kemudian pada waktu yang sama, tradisi perbudakan juga memenuhi Jazirah Arab

Begitu Islam datang, secara berangsur-angsur perbudakan dihapuskan dengan membelinya lalu membebaskan dari tuannya.

Baca Juga: Ikatan Cinta Rabu 17 Maret 2021: Elsa Makin Terpojok Dalam Kasus Kematian Roy

Said Amir Ali, seorang pakar dari Hindustan mengatakan sepenjang dunia ini terbentang, belum ada ditemukan seorang yang secara intens mengangkat harkat dan martabat kaum wanita, dan memelihara haknya, melainkan Nabi Muhammad Saw.

Rasulullah pernah bersabda:

"Wanita adalah tiang negara, apabila wanitanya baik, maka negara akan baik. Dan apabila wanita rusak, maka negara pun akan ikut rusak. Baiknya negara karena baiknya wanita dan rusaknya negara karena rusaknya wanita."

Begitu pentingnya kedudukan wanita dalam Islam. Jika shalat tiangnya agama, maka wanita adalah tiangnya negara.

Baca Juga: Viral! Pengendara Beri Makan Monyet di Pinggir Jalan Raya Lintas Sumatera, Warganet: Wah Parah Kali Ini

Kedatangan Islam dalam mengangkat kaum wanita, perintah menghormati perempuan, justru bagian dari keridhoan Allah terutama kepada ibu. Keridhoan ibu ada di tangan-Nya, begitu juga dengan kemurkaan-Nya ada di tangan ibu.

Kaum orientalis dengan dalil feminisme-nya memojokkan Islam dengan menyatakan bahwa Islam agama yang tidak menghormati kemanusiaan. Misalnya dengan membagi harta warisan anak laki-laki jumlahnya dua kali lipat daripada anak perempuan. Dengan begitu mereka melihatnya tidak adil.

Padahal sebelum Islam datang, anak perempuan sama sekali tidak mendapatkan warisan dari orang tuanya yang wafat. Justru wanita hanya dijadikan sebagai warisan untuk pemuas hawa nafsu.

Setelah Islam datang, yang dulunya banyak jadi budak, malah sistem perbudakan secara keseluruhan dihapuskan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan di Piala Menpora 2021, Live di Indosiar!

Yang dulunya perempuan tidak dapat harta warisan, begitu Islam datang memperoleh harta warisan walaupun setengah dari laki-laki. Itu karena laki-laki memiliki tugas lebih besar daripada perempuan.

Begitu pedulinya Islam terhadap kemanusiaan, maka mayoritas ajarannya bernilai kemanusiaan. Seperti zakat, infaq, sadaqoh, salat berjamaah, dan ibadah sosial lainnya. Maka kaum perempuan termasuk di dalamnya, sesuai prinsip Islam menuju kedamaian, keselamatan, dan kemurnian.

Sumber:

Syekh Safiyurrahman Almubarakfuri - Rahiq Alhamtum

Prof. Buya Hamka - Sejarah Umat Islam

Karen Amstrong - Muhammad Sang Nabi

Prof. K. Ali - Arabs Before Islam

Prof. Dr. Ahmad Mansur Surya Negara - Api Sejarah

Taufiq Abdullah dkk - Ensiklopedia Dunia Islam

Dedi Suryadi - Sejarah Peradaban Islam ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x