Fenomena Mengapa Muncul Nabi Palsu Pascawafatnya Nabi Muhammad? Ini Jawabannya

- 24 April 2021, 13:54 WIB
Gurun
Gurun /Tim Jurnal Medan 2

Karena apa? Karena pasukan Usamah akan melewati berbagai kabilah Jazirah Arab. Kabilah-kabilah yang murtad atau berencana murtad dan menyerang Madinah. Pasukan Usamah memberikan kekuatan emosional pada Madinah yang baru saja ditinggal pimpinan utamanya. Dan pasukan ini memberikan tekanan psikologis terhadap Yamamah, Yaman, dan selainnya. Dan di masa berikutnya kita dapat megetahui kecerdasan politik dan strategi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Para nabi palsu telah bersiap mengumandangkan klaim dusta mereka. Mereka cari waktu yang tepat dan suasana yang tenang dan nyaman agar pengakuan mereka bisa mendapat perhatian. Bersamaan dengan kepalsuan mereka, tak seorang pun dari mereka yang mengingkari sahnya kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka hanya ingin menyamakan diri mereka dengan beliau. Muhammad adalah nabi, kami juga nabi yang diutus kepada kaum kami sebagaimana Muhammad diutus untuk kaumnya.

Sebab Munculnya Nabi Palsu

Di antara sebab dan motif munculnya orang-orang yang mengaku nabi adalah sebagai berikut:

Pertama: Daerah-daerah tempat munculnya nabi palsu adalah daerah padat penduduk. Sehingga pendukung mereka banyak. Ditambah lagi, wilayah mereka dekat dengan wilayah Romawi dan Persia. Sehingga sokongan dari dua negara adidaya ini bisa membuat mereka percaya diri untuk menghadapi Madinah.

Baca Juga: 11 Manfaat Kurma Bagi Kesehatan, Buah yang Dianjurkan Nabi Muhammad Ketika Buka Puasa

Kedua: Para nabi palsu mengandalkan kultur ‘ashobiyah (fanatik suku). Khususnya antara orang-orang Yaman dan Mudhar yang sedang berkonflik. Dan juga persaingan antara Rabi’ah dan Mudhar.

Ketiga: Hasad dan persaingan kabilah. Ini adalah alasan utama pemurtadan yang terjadi di Jazirah Arab setelah wafatnya Nabi. Mereka mengaku sebagai nabi karena ingin pamor kabilah mereka meninggi. Mereka telah melihat keberhasilan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mendakwahkan Islam. Dan bagaimana dampaknya pada kedudukan Quraisy di Jazirah Arab setelah beliau wafat. Hal ini menimbulkan hasad pada kabilah-kabilah Arab lainnya. Mereka juga ingin agar kabilah mereka terpuji dan terpandang lantaran salah seorang di antara mereka menjadi nabi.

Keempat: Hasrat ingin menjadi pemimpin. Banyak pemuka kabilah menginginkan kedudukan dan kehormatan di tengah masyarakat mereka. Sehingga mereka ingin serupa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mewujudkan syahwat kepemimpinan mereka. Di antara cara yang mereka lakukan adalah dengan mengaku menerima wahyu seperti Alquran.

Kelima: Menandingi popularitas Kota Mekah yang memiliki Ka’bah. Para nabi palsu berusaha agar wilayah mereka bisa menandingi Mekah dengan Baitul Haramnya. Seperti Musailimah al-Kadzab, ia membuat sebuah tempat suci di Yamamah. Ia berlakukan larangan-larangan dan ritual-ritual tertentu di tempat tersebut. Agar tempat tersebut terkesan tempat yang suci (Ath-Thabari, 3/283).

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x