JURNAL MEDAN – Besok malam memasuki malam ke-21 bulan Ramadan atau 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Malam munculnya Lailatul Qadar – suatu malam yang dimuliakan Allah melebihi malam-malam lainnya, beribadah di malam tersebut pahalanya sama dengan 1000 bulan atau 83 tahun lebih.
Dahulu Rasulallah shallallahu’alaihi wa sallam beri’tikaf dan meningkatkan ibadahnya di malam-malam terakhir bulan ramadhan. Sebagaimana beliau juga membangunkan keluarganya untuk bersama sama beribadah di malam-malam tersebut.
Beliau tidak menyibukkan diri dengan mengidentifikasi ciri-ciri kedatangan malam lailatul qadar. Beliau lebih memilih untuk meningkatkan amalam di kesepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.
Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Batak 'Satokin Di Nipiki' - Torgabe Trio
Dengan demikian dapat dipastikan Rasulallah telah beramal hingga maksimal di malam lailatul qadar yang jatuh pada salah satu malam dari kesepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Kita bisa mengisi lailatul qadar dengan lantunan Al qur’an, dzikir, doa, dan shalat malam.
Keutamaan Lailatul Qadar
Dalam sepertiga terakhir dari bulan yang penuh berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya. Di antara kemuliaan malam tersebut adalah Allah mensifatinya dengan malam yang penuh keberkahan. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (4)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan: 3-4).