Hadist-Hadist Shohihah: Keutamaan Jaga Amarah Ternyata Balasannya Surga?

- 16 Mei 2021, 12:52 WIB
Nasuh Marah Besar Setalah Tahu Fusun Dalang Dibalik Kecelakaan Miran. Sinopsis Hercai Selasa 30 Maret 2021
Nasuh Marah Besar Setalah Tahu Fusun Dalang Dibalik Kecelakaan Miran. Sinopsis Hercai Selasa 30 Maret 2021 /jurnalmedan.com/YouTube

JURNAL MEDAN – Setiap orang dipastikan bisa marah dengan berbagai sebab yang bertentangan dengan hatinya. Mesti begitu, tidak semudah seseorang marah karena hal itu tanda dikenalikan setan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

   لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ   

“Janganlah engkau marah, niscaya bagimu surga”.


(Hadits Shahih, Riwayat Ibnu Abid Dunya, Lihat Shahiihul jaami’ No. 7374).

Baca Juga: Sebut TWK Upaya Terakhir Matikan KPK, Novel Baswedan: Ironinya Dilakukan Pimpinan Sendiri

Hadits tersebut menunjukkan tentang keutamaan menahan amarah. Karena, menuruti amarah menimbulkan banyak kejelekan dan penyesalan. Serta, menghalangi dari berbagai kebaikan yang ada apabila bersabar dan menahan amarah.

Sebagai contoh, betapa banyak seorang suami yang menceraikan istrinya ketika dia marah dan menyesal di kemudian hari. Atau, betapa seringnya seorang memutuskan persaudaraan atau pertemanan karena menuruti amarahnya dan pada akhirnya menyesali perbuatannya.

Bahkan, banyak pertikaian dan pembunuhan yang terjadi karena menuruti amarah. Itu merupakan dampak  tidak menahan diri ketika amarah bergejolak.

Oleh karena itu, Islam menganjurkan agar kita selalu menahan diri kita apabila kemarahan sedang bergejolak.

Baca Juga: Diserbu Netizen, Susi Pudjiastuti Buka Suara Terkait Video Viral di Pantai Pangandaran

Bahkan, kita dianjurkan untuk menahan diri ketika ada sesuatu hal yang menjadi sebab timbulnya kemarahan.

Diantara obat yang dianjurkan untuk menghilangkan kemarahan apabila bergejolak :

  1. Mengucapkan:

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

Kenapa sampai meminta tolong pada Allah agar dilindungi dari setan? Karena dalil-dalil berikutnya akan terlihat jelas bahwa marah bisa dari setan. Maka kita mengamalkan firman Allah dari ayat berikut,

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚإِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200)

Baca Juga: Sebut Deddy Corbuzier Baperan, Aldi Taher Sampai Sindir Pake Ayat Al Quran

Sulaiman bin Shurod radhiyallahu ‘anhu berkata,

كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلاَنِ يَسْتَبَّانِ، فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ، لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ“

“Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR Bukhari, no. 3282)

Juga ada hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

إِذَا غَضِبَ الرَّجُلُ فَقَالَ أَعُوْذُ بِاللهِ ، سَكَنَ غَضْبُهُ

Jika seseorang dalam keadaan marah, lantas ia ucapkan, ‘A’udzu billah (Aku meminta perlindungan kepada Allah)’, maka redamlah marahnya.” (HR. As-Sahmi dalam Tarikh Jarjan, 252. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1376)

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 16 Mei 2021: Elsa Makin Panik Akibat Ulah Ricky dan Tindakan Aldebaran

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shalahu’allaihi wa sallam ketika beliau melihat ada orang yang sedang marah.

Beliau bersabda, “Aku akan mengajarkan sebuah ucapan yang apabila diucapkan oleh orang tersebut, niscaya kemarahannya akan hilang. Yaitu, jika dia mengucapkan “Audzu billahi minasy syaithanir rajiim”.

  1. Jika orang yang sedang marah dalam keadaan berdiri, maka hendaknya dia duduk. Jika dia sedang duduk, maka hendaknya berbaring. Karena, merubah posisi tubuh dapat mempengaruhi tekanan emosional. Namun, jika belum bermanfaat juga, maka hendaknya dia berwudhu.
  2. Meninggalkan tempat dimana dia sedang marah. Tujuannya, agar dia tidak terus menerus melihat hal yang menjadi sebab kemarahannya.

Pernyataan Rasulullah shalahu’allaihi wa sallam  “Janganlah engkau marah” mencakup dua makna.

Baca Juga: Selamat The Foxes! Leicester City Juara Piala FA 2021

Pertama, maknanya adalah perintah agar kita tidak marah sama sekali. Dalam artian, kita diperintahkan menahan diri dari hal-hal yang membuat kita marah.

Ini merupakan sesuatu yang sangat berat dan masing-masing orang berbeda dalam tingkat emosionalnya.

Kedua, maknanya adalah perintah agar kita menahan diri untuk tidak menuruti amarah yang ada ketika kita sedang marah.

Misalkan, apabila seorang suami marah kepada istrinya dan ingin menceraikannya, maka dia diperintahkan untuk menahan diri agar tidak menuruti keinginannya tersebut.

Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang bisa menahan amarah dan terhindar dari kejelekan amarah yang selalu dituruti.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x