Hadist-Hadist Shohihah: Keutamaan Shalat Sunnah Dua Rakaat Sebelum Shalat Subuh

- 17 Mei 2021, 09:05 WIB
Ilustrasi: Shalat Fajar
Ilustrasi: Shalat Fajar /Tim Jurnal Medan 2

JURNAL MEDAN – Tidak banyak orang Islam yang menyadari dan tahu betapa besarnya shalat sunnah rawatib dua rakaat sebelum pelaksanaan shalat subuh.

Shalat sunnah ini memiliki keutamaan besar yang lebih besar dari keutamaan dan isinya. Ada dalil yang menunjukkan keutamaan shalat sunnah sebelum shalat subuh (qobliyah) ini.

Seperti yang dijelaskan dalam hadist ‘Aisyah dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Dua raka’at fajar (salat sunah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725). Jika keutamaan salat sunah fajar saja demikian adanya, bagaimana lagi dengan keutamaan salat subuh itu sendiri.

Baca Juga: Bacaan Surat Al Mulk Lengkap 30 Ayat, UAS: Surat yang Bisa Menjauhkan Kita dari Azab Kubur

Dalam lafazh lain, ‘Aisyah berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara mengenai dua rakaat ketika telah terbit fajar subuh,

لَهُمَا أَحَبُّ إِلَىَّ مِنَ الدُّنْيَا جَمِيعًا

“Dua raka’at shalat sunnah fajar lebih kucintai daripada dunia seluruhnya” (HR. Muslim no. 725).

Hadits terakhir di atas juga menunjukkan bahwa shalat sunnah fajar yang dimaksud adalah ketika telah terbit fajar subuh.

Karena sebagian orang keliru memahami shalat sunnah ada yang membedakan antara shalat sunnah fajar dan shalat sunnah qobliyah subuh. Ini jelas keliru. Imam Nawawi mengatakan,

أَنَّ سُنَّة الصُّبْح لَا يَدْخُل وَقْتهَا إِلَّا بِطُلُوعِ الْفَجْر ، وَاسْتِحْبَاب تَقْدِيمهَا فِي أَوَّل طُلُوع الْفَجْر وَتَخْفِيفهَا ، وَهُوَ مَذْهَب مَالِك وَالشَّافِعِيّ وَالْجُمْهُور

Shalat snunah Subuh tidaklah dilakukan melainkan setelah terbit fajar Subuh. Dan dianjurkan shalat tersebut dilakukan di awal waktunya dan dilakukan dengan diperingan. Demikian pendapat Imam Malik, Imam Syafi’i dan jumhur (baca: mayoritas) ulama.” (Syarh Shahih Muslim, 6: 3).

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin 83 Ayat dan Tahlil di Malam Jumat: Doa untuk Ibu dan Bapak yang Telah Meninggal Dunia

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita bahwa Allah ta’ala, Sang Maha Pencipta, Pemilik, dan pengatur alam semesta akan memberikan kita reward yang lebih istimewa dan lebih bernilai daripada satu planet.

Bumi beserta seluruh isinya. Hanya dengan shalat dua rakaat yang ringan, tidak panjang. Kira-kira 3 menit. Setiap harinya jika mengerjakan shalat ini, kita akan diberikan pahala dan balasan yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Tidak ada yang mustahil bagi Allah ‘azza wa jalla sebab Dia Maha Pemurah dan Berkuasa atas segala sesuatu.

Lebih menarik lagi, shalat ini disunnahkan untuk tidak diperlama temponya.

Imam Muslim membawakan beberapa riwayat seperti dinukil dari Rumaisho.com, yang menerangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang membaca satu ayat di masing-masing rakaat, yaitu Ayat Kursi di rakaat pertama dan Qs Ali Imran ayat 64.

Baca Juga: Doa Setelah Membaca Surat Yasin, Tulisan Arab Latin dan Terjemahan, Mudah Dibaca Agar Doa Cepat Terkabul

Di lain kesempatan beliau membaca Qs Al-Baqarah: 136 lalu di rakaat kedua membaca Qs Ali Imran: 52.

Kadangkala beliau hanya membaca Al-Kafirun di rakaat pertama, dan Al-Ikhlash di rakaat kedua.

Bahkan Aisyah sampai menduga bahwa jangan-jangan yang dibaca hanya Al-Fatihah saja karena betapa singkatnya shalat dua rakaat Beliau!

Anda bisa bayangkan alangkah ruginya orang yang enggan mengerjakan dua rakaat ringan yang lebih baik dari dunia dan seisinya ini. Karena itulah Aisyah mengatakan bahwa Beliau tidak pernah meninggalkan shalat qabliyah shubuh, sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhari.

Baca Juga: Benarkah Ruh Pulang ke Rumah Setiap Malam Jumat? Ini Penjelasan UAS

Para sahabat pun demikian, mereka merasa rugi kalau sampai tidak mengerjakannya. Jika mereka belum sempat mengerjakannya karena sudah iqamat, mereka mengqadha’nya selepas shalat shubuh.

Imam Abu Dawud mengisahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat seorang sahabat shalat lagi dua rakaat selepas shalat shubuh berjamaah.

Nabi pun menegurnya seraya bersabda, “Shalat shubuh hanya dua rakaat.”

Sahabat tersebut menjawab, “Aku tadi belum sempat mengerjakan shalat qabliyyah dua rakaat, maka aku mengerjakannya sekarang.” ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah