Hadits-hadits Shahih: Dunia Ini Sebenarnya Hina dan Menghinakan

- 22 Mei 2021, 15:09 WIB
Hadits shahih, dunia ini sebenarnya hina
Hadits shahih, dunia ini sebenarnya hina /Tangkapan layar Tiktok/bang_alonk3110


JURNAL MEDAN – Allah dan Rasulnya selalu menggambarkan dunia itu sesuatu yang hina, bukan sesuatu yang sifatnya besar. Dunia itu bagaikan bangkai kambing.

Dari Zain bin Tsabit (seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam), beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ وَمَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ

“Siapa yang dunia menjadi keinginan terbesar dihatinya, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya. Dan Allah jadikan kefakiran diantara kedua matanya. Dan dunia tidak mendatanginya kecuali yang dituliskan saja untuknya. Dan siapa yang akhirat itu menjadi niat utamanya (keinginan terbesar di hatinya akhirat), Allah akan kumpulkan urusannya untuknya, dan Allah akan jadikan kekayaan di hatinya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan dunia itu hina di matanya.” (HR. Ibnu Majah)

Hadist ini mengetuk pintu-pintu orang yang dunia itu menjadi sesuatu yang besar di hatinya. Karena sudah kita jelaskan, Allah dan Rasulnya selalu menggambarkan dunia itu sesuatu yang hina, bahkan lebih hina daripada bangkai kambing.

Dalam hadits yang lain Rasulullah mengumpamakan dunia itu bagaikan kotoran manusia. Bahkan, Rasulullah menyebutkan bahwa sayap nyamuk lebih berharga daripada dunia.

  1. Allah cerai-beraikan urusannya

Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mencela orang yang keinginan terbesar di hatinya itu ada dunia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ

“Siapa yang dunia itu menjadi pikiran terbesar dia.”

Keinginan terbesar dia adalah dunia, dunia, dan dunia. Apa yang terjadi dengan orang seperti ini? Allah akan cerai-berikan urusannya. Apa maksudnya Allah cerai-beraikan urusannya? Artinya Allah cerai-beraikan kekuatan dia. Orang yang dunia adalah yang terbesar di hatinya, pasti akan menjadi orang yang mudah putus asa ketika ditimpa musibah.

Orang yang menjadikan dunia sebagai urusannya, hatinya akan penuh dengan penyakit-penyakit hati seperti cinta dunia yang berlebihan, penyakit dengki, demikian pula rakus, bahkan sampai tingkat menghalalkan yang haram demi untuk mendapatkan dunia dia.

Orang yang terbesar di hatinya adalah dunia, sulit sekali dia untuk ikhlas. Dia akan ikhlas jika ternyata ada kepentingan dunia, itupun juga ikhlasnya bukan karena Allah 100%, tapi ada niat yang kedua. Ketika dia shalat, niat terbesar dia dari perbuatan shalat supaya dapat dunia. Bukan tidak boleh kita meminta dunia, karena meminta dunia dalam berdoa diperbolehkan. Bedakan antara niat beribadah dengan berdoa.

Kalau kita berdoa meminta kepada Allah dunia, silahkan. Tapi kalau kita berniat ibadah motivasi terbesar kita dari shalat kita, dari shalawat kita adalah dunia, maka ini yang tercela. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengancam orang yang menginginkan dunia dari amal shalihnya. Allah berfiirman dalam surat Hud ayat 15-16:

مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ ﴿١٥﴾ أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿١٦﴾

Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, Kami akan berikan apa yang dia inginkan dari amalannya tersebut tanpa dikurangi. (Tapi apa alasan buat dia di akhirat?) Mereka itu orang-orang yang tidak mendapatkan apapun dalam kehidupan akhirat kecuali api neraka. Dan batal apa yang mereka lakukan dan sia-sia perbuatan mereka.” (QS. Hud [11]: 15-16)

Ternyata orang yang beramal shalih tujuannya karena berharap dunia, keinginan terbesar di hatinya adalah dunia, Allah menyebutkan di akhirat dia tidak mendapatkan apapun kecuali api neraka. Sia-sia perbuatannya.

Bukan berarti kita tidak boleh berdoa minta dunia, doa bedakan dengan niat dari beribadah. Berdoa memang tempatnya minta. Itupun Allah mencela orang-orang yang berdoa yang isinya 100% hanya dunia. Allah berfirman:

فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ

Diantara manusia adayang berdoa, ‘Wahai Rabb kami, berikan kepada kami dunia’, sementara akhirat tidak ada bagian dalam doanya tersebut.” (QS. Al-Baqarah [2]: 200)

Kata Ibnu Jarir Ath-Thabari, ayat ini mencela orang-orang Musyrikin Quraisy yang mereka setelah haji berdoa kepada Allah hanya meminta dunia saja. Lalu Allah menyebutkan doanya kaum mukminin:

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿٢٠١﴾

Itulah doa yang dipuji oleh Allah.

Sementara banyak diantara kita ternyata isi doanya dunia 100%. Sudah begitu menjadikan niat ibadahnya pun juga mendapatkan dunia. Saking dunia itu betul-betul telah berakar dihatinya. Saking dunia itu menjadi yang terbesar dihatinya. Maka Rasulullah mengatakan, “Siapa yang menjadikan dunia keinginannya yang terbesar, Allah akan cerai-beraikan urusannya.”

  1. Tidak Qana'ah

Dia tidak akan merasa qana’ah, tidak akan merasa puas dengan yang Allah berikan kepada dia. Tidak ada dihatinya qana’ah. Dia selalu merasa kurang, sudah diberikan oleh Allah uang yang banyak, kekayaan yang banyak, tapi dia tidak pernah merasa puas dengan apa yang Allah berikan.

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

وَمَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ

“Siapa yang akhirat itu menjadi niat utamanya.” Artinya seseorang keinginan terbesarnya adalah akhirat. Dia memandang dunia itu hina, dia memandang dunia itu sesuatu yang rendah. Dihatinya akhirat segala-galanya, dia mengharapkan surga Allah, dia takut dari neraka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena dia sadar di dunia tidak akan lama, pasti kembali kepada Allah dan kembali kepada kehidupan akhirat. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah