التائب من الذنب كمن لا ذنب له
“Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa, seperti orang yang tidak melakukan dosa.” (HR. Ibnu Majah, Baihaqi, dan dishahihkan Al-Albani)
Maka seharusnya kita sebagai manusia yang banyak melakukan dosa untuk selalu bertaubat kepada Allah ﷻ sebagaimana Rasulullah memerintahkan:
ياأيها الناس توبوا إلى الله واستغفروه فإني أتوب في اليوم مائة مرة
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampunan-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali”. (HR. Muslim: 4870).
Sedangkan, ayat ke-48 dalam Surat An-Nisa, bahwa Allah tidak mengampuni dosa selain syirik, hal ini jika pelakunya tidak sempat bertaubat sebelum meninggal, sebagaimana Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:
ثم أخبر تعالى: أنه (لا يغفر أن يشرك به) أي: لا يغفر لعبد لقيه وهو مشرك به
“Kemudian Allah mengabarkan bahwa :(”Ia tidak akan mengampuni dosa syirik”) yaitu: Tidak mengampuni bagi seorang hamba yang meninggal dalam keadaan masih berbuat syirik” (Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim: 1/779).
Sebesar apapun dosa yang dilakukan oleh seseorang, maka jika ia bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya Kepada Allah ﷻ, maka Allah ﷻ akan mengampuninya, berdasarkan firman-Nya:
(قل يا عبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب جميعا إنه هو الغفور الرحيم. وأنيبوا إلى ربكم…..)