Network
JURNAL MEDAN - Berikut ini contoh teks khutbah Jumat singkat dengan tema "Meneladani Nabi Muhammad SAW di Zaman Modern" yang cocok saat Hari Santri 22 Oktober 2021.
Menjalani sholat Jumat menjadi salah satu ibadah yang spesial bagi umat Islam yang khusus bagi kaum laki-laki dan mendengarkan Khutbah Jumat menjadi salah satu syarat sahnya.
Tema kbutbah Meneladani Nabi Muhammad SAW di Zaman Modern bisa menjadi salah satu referensi yang tepat dengan Hari Santri pada Jumat 22 Oktober 2021.
Berikut ini teks Khutbah Jumat singkat 22 Oktober 2021:
اَلْحَمْدُ لله الَذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَهَدَانَا إلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ صِرَاطِ الَذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَاالضَالِّيْنَ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ اَلْمَالِكُ الْحقُّ الْمُبِيْنُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًارَسُوْلُ الله صَادِقُ الْوَعْدِ الْاَمِيْنِ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا محمدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا محمدٍ فِى اْلاَخِرِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوااللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَاَخْلِصُوْا لَهُ الْعِبَادَةَ فَقَدْ اَفْلَحَ مَنْ اَخْلَصَ اَعْمَالَهُ لِهَِّى قال الله تعالى : قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Para hadirin jumat yang di rahmati Allah SWT.
Pada kesempatan ini marilah kita perkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan iman dan takwa yang sebenar-benarnya.
Baca Juga: Sebelum Sholat Jumat Sholat Apa Dulu? Ini Sunnah Nabi Muhammad SAW
Kita jalankan apa yang diperintahkan oleh Allah, yakni hal-hal yang memang harus dilakukan maupun yang bersifat hal-hal yang sudah dianjurkan Allah SWT.
Sebagai muslim dan umatnya Nabi Muhammad SAW, sudah seharusnya kita meneladani kehidupan dan sikapnya khususnya bagi para pemuda yang akan menjadi penerus bangsa.
Kita harus mempersiapkan diri kita untuk menjalani hidup yang modern yang sudah banyak perubahan dan cobaan datang silih berganti.
Baca Juga: 6 Ibadah Sunnah Sebelum Sholat Jumat yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW, Ada yang Hanya Berdiam Diri
Para Hadirin sholat jumat rohimakumullah.
Ada 2 cara praktis meneladani Nabi Muhammad SAW yang bisa kita ikut dalam menjalani kehidupan di dunia khusu para pemuda.
1. Menjaga amanat yang diberikan oleh Allah kepada kita selaku manusia.
Sebagai firman Allah SWT yang berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (annisa ayat 58 )
Baca Juga: Niat Sholat Dzuhur Pengganti Sholat Jumat dan Hukumnya
Dari firman di atas maka amanat apa pun yang diberikan kepada kita, harus kita lakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemberi amanat tersebut.
Apa pun aktivitas yang kita lakukan, jangan sampai kita menyimpang dari aturan-aturan yang sudah berlaku sesuai tuntunan Alquran dan sunnahNabi.
Kita harus berusaha menjaga amanat ini sebagaimana Rasulullah yang tidak pernah berkhianat walau sekali pun.
2. Kita juga harus selalu memelihara sifat jujur dalam keseharian kita.
Sebagai mana firman Allah SWT dalam (QS. al-Qalam (68):
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْم
"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur."
Baca Juga: Amalan Doa untuk Keselamatan Keluarga di Dunia dan Akhirat, Bagus Dibaca Setelah Sholat Lima Waktu
Dari firman Allah SWT itu sebagai umat muslim kita harus memiliki sifat yang jujur dalam menjalani kehiduapan atau aktvitas sahari-hari.
Karena saat ini kejujuran sulit ditemukan di tengah-tengah peradaban manusia yang semakin maju.
Nabi Muhammad SWA selalu berbuat jujur tidak hanya kepada para sahabatnya tetapi juga kepada lawan-lawannya. Dan inilah yang merupakan kunci keberhasilan Rasulullah dalam misi risalah dan kenabiannya.**
