Network
JURNAL MEDAN - Dalam suatu kajian, ustaz Firanda Andirja memberikan nasehat kepada para suami untuk menghindari pertengkaran dalam rumah tangga.
Mengutip dari unggahan Kanal Youtube Media Sunnah Lombok, seorang jamaah dari ustaz Firanda Andirja meminta nasehat untuk suaminya yang susah meminta maaf.
Menurut ustaz Firanda Andirja, tidak ada kehidupan rumah tangga yang sempurna. Baik istri maupun suami, masing-masing punya ego dan dianjurkan untuk berbuat baik kepada pasangannya.
Baca Juga: Hukum Tato di Bagian Sensitif Wanita Karena Perintah Suami, Kok Bisa Ya? Ini Penjelasan Buya Yahya
Ustaz yang juga menjadi pengajar di Masjid Nabawi, Madinah ini menyampaikan jika seorang suami harus bisa mengutamakan pasangannya dari orang lain.
"Kalau suami ingin terbaik di sisi Allah jadilah suami terbaik bagi istrinya. Kalau dia mudah memaafkan orang lain, maka istrinya lebih utama dia maafkan," ucap ustaz Firanda Andirja.
Demikian juga untuk hal-hal lainnya, jika seorang suami bisa mendengarkan curhatan dari temannya maka, curhatan dari istri lebih utama untuk dia dengarkan.
Semua keutamaan yang bisa dilakukan untuk teman-temannya, lebih utama jika dia berikan kepada istrinya.
Sebagaimana Hadits dari Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam "sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi suaminya," HR At-Thirmidzi no. 3895 dari Aisyah dan Ibnu Majah no 1977 di-sahihkan oleh Syaikh Albani.
Selanjutnya ustaz Firanda Andirja juga menekankan hal ini kepada para istri, yaitu harus bisa juga mengutamakan suaminya dari teman-temannya.
"Maka saya katakan wanita yang terbaik adalah yang juga terbaik bagi suaminya," lanjut ustaz Firanda Andirja.
Ustaz Firanda menambahkan agar setiap suami ataupun istri yang bersalah hendaklah mudah untuk meminta maaf.
"Demikian juga lelaki, kalau punya kesalahan segeralah minta maaf. Latih diri kita untuk berkata, kalau tidak berani tulis di WA," ucapnya.
Yang membuat suami berat untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf hanya karena menuruti egonya semata.
Tetapi ada suami yang memang memiliki ketidakmampuan untuk mengucapkan secara la langsung permintaan maafnya.
Untuk suami yang seperti ini lebih cenderung menunjukkan permintaan maafnya dengan perbuatan, maka apabila suami sudah melalukan itu terimalah maafnya meskipun tidak diucapkan. ***
