وَكَانَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا
“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” [Quran Al-Isra: 11].
Dan firman-Nya,
خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ
“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.” [Quran Al-Anbiya: 37].
Sering kali ketergesa-gesaan menghasilkan kesimpulan yang salah. Masih banyak kemungkinan dan faidah yang bisa digali. Allah Ta’ala berfirman,
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.” [Quran Al-Baqarah: 216].
Ibnu Hibban rahimahullah mengatakan, “Ketergesa-gesaan itu menyebabkan penyesalan. Membuat tergelincir dari keselamatan. Orang-orang Arab menyebut ketergesa-gesaan dengan Ummu an-Nadamah (ibunya penyesalan).”