Contoh Naskah Kultum Ramadhan Singkat Tema Pentingnya Menjaga Salat Malam Serta Keutamaan di Dalamnya

- 6 Maret 2022, 14:11 WIB
Ilustrasi Kultum Singkat Ramadhan
Ilustrasi Kultum Singkat Ramadhan /Freepik / Prochasson Frederic

“ia merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian.”

Demikianlah kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat beliau radhiallahu ‘anhum, dan orang-orang yang mengikuti mereka. Mereka tidak meninggalkan salat malam. Mereka tak luput dari mengerjakannya.

Tentu kita sangat suka apabila termasuk orang-orang yang dipilih oleh Rab kita. Sebagai orang-orang yang diberi taufik oleh Allah, berdiri di tengah kegelapan malam, di antara jasad manusia lainnya yang tengah tertidur. Kita suka menjadi hamba pilihan Allah ini. Dia beri kita taufik untuk berdiri. Dia kokohkan kita. Kemudian dari lisan kita mengeluarkan sesuatu yang paling dicintai oleh Allah, yaitu membaca firman-Nya. Inilah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kita. Mereka mendapatkan kelezatan dalam shalat malam. Kebiasaan ini meliputi ulama dan orang awam di tengah mereka.

Baca Juga: Tidak Hanya Fans yang Kecewa, Kucing Pun Kehilangan Indra yang Gugur dari Masterchef Indonesia Season 9

Shafwan bin Sulaim rahimahullah -salah seorang guru Imam Malik bin Anas rahimahullah- hampir-hampir tidak tidur di malam hari. Kalau musim dingin, ia shalat malam di luar rumahnya. Di atap rumahnya. Agar dinginnya malam tidak membuatnya ngantuk. Kalau musim panas, ia shalat di bagian dalam rumahnya. Agar pengapnya udarah menghilangkan ngantuknya. Saat pagi tiba, ia berkata, “Ya Allah, ini kesungguhan yang dilakukan Shafwan. Dan Engkau lebih tahu tentang hakikatnya (ikhlas atau tidak).”

Demikian juga keadaan orang-orang shaleh, para ulama dan fuqoha. Syaikh Said al-Kamali menceritakan, “Di antara mereka yang memasuki masjid pada pukul dua malam. Kemudian membaca 5 hizb dalam satu rakaat (1 hizb kurang lebih setengah juz). Demikian keadaan mereka sepanjang malam, hingga adzan subuh. Sementara sebagian kita bagaikan dinding yang roboh. Atau atap yang jatuh.”

Kebanyakan kita, kalau sudah tertidur, tidak bangun di malam hari. Bahkan hampir luput dari salat wajib. Seakan kalau tidur tak bangun lagi. Lihatlah perbedaan kita dengan mereka. Kita tidak sedang membahas para sahabat. Yang kita bahas adalah orang-orang shaleh yang sezaman dengan kita. Mereka yang kita jumpai hidup di zaman yang sama dengan kita.

Baca Juga: Demi Menjaga Rebecca Tamara, Leo Consul Rela Ikut Blusukan Syuting TMTM di Tempat Gelap dan Terpencil

Renungkanlah kembali sabda beliau ini,

دَأبُ الصَّالِحينَ قَبلكُم

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah