Baca Juga: Kultum Ramadhan Nuzulul Quran Bahasa Jawa: Empat Keutamaan Membaca Al Quran
Pemimpin yang adil merupakan dambaan bagi seluruh warga yang dipimpinnya, di manapun ia berada. Dia mampu memberikan pencerahan yang mencerdaskan umat, bijak dalam menghadapi perbedaan rakyat, sehingga tetap mampu menjaga keutuhan, kesatuan masyarakat. Maka pemimpin demikianlah yang doanya tak akan dihijab.
Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah
Golongan kedua adalah orang yang berpuasa hingga berbuka
Kalimat orang yang berpuasa sampai ia berbuka meliputi orang-orang yang berpuasa sunnah maupun wajib, khususnya puasa di bulan Ramadhan.
Terkabulnya doa orang yang berpuasa disebabkan kuatnya unsur kedekatan diri kepada Allah SWT, mengosongkan jiwa dari perkara mubah dan godaan syahwat.
Ibadah lapar tersebut menghasilkan penyatuan kuat antara nilai- nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan sehingga mereka terjaga dari perbuatan dosa dan maksiat.
Baca Juga: Teks Kultum atau Ceramah Ramadhan, Tema: Keutamaan Lailatul Qadar dan Orang yang Mendapatkannya
Oleh karena itu, orang yang berpuasa hendaklah memanfaatkan moment berpuasa untuk memperbanyak do’a dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada Allah SWT
dengan keyakinan terkabulnya doa.
Kalimat ِsampai ia berbuka menunjukkan masa terkabulnya doa tidak terikat dengan waktu-waktu tertentu, tetapi detik-detik waktu sepanjang berpuasa sejak terbit fajar sampai matahari terbenam merupakan waktu mustajab.