Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru Tema, Mengikuti Syariat Allah adalah Pondasi Keimanan

- 5 Juni 2022, 10:39 WIB
Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru Tema, Mengikuti Syariat Allah adalah Pondasi Keimanan
Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru Tema, Mengikuti Syariat Allah adalah Pondasi Keimanan /Picxabay

Yang demikian itu karena mereka membenci Alquran yang diturunkan Allah, maka Allah menghapus segala amal mereka [Muhammad/47: 9]

Juga firman-Nya.

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ

“Yang demikian itu, karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus segala amal mereka.” [Muhammad/47:28]

Baca Juga: Ayat Kursi Tak Mempan Mengusir Jin dan Setan, Ustaz Abdul Somad UAS Jelaskan Alasannya

Jadi, setiap mukmin wajib mencintai apa yang dicintai Allah. Kecintaan ini menuntut mereka untuk melaksanakan kewajiban mereka terhadap Allah Azza wa Jalla . Jika cintanya bertambah, maka ia akan terdorong untuk mengerjakan yang sunnah. Seorang mukmin juga harus membenci apa yang dibenci Allah Subhanahu wa Ta’ala , minimal dengan kebencian yang bisa menahannya dari segala yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala . Jika rasa benci ini bertambah hingga mampu mengerem dirinya dari segala yang makruh, maka itu merupakan nilai lebih yang harus disyukuri.

Ketika menjelaskan hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim yang artinya, “Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintai daripada orang tuanya, anaknya dan semua manusia.” Imam Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Cinta kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan pokok (prinsip) keimanan dan ia bersanding dengan cinta kepada Allah Azza wa Jalla . Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengaitkan cinta kepada Nabi-Nya dengan cinta kepada-Nya serta mengancam orang-orang yang mendahulukan cinta kepada keluarga, harta dan tanah air daripada cinta kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah Azza wa Jalla berfirman :

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ

Katakanlah, ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya serta rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya…’” [at-Taubah/9:24]

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah