اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu’, jiwa yang tidak pernah merasa puas dan doa yang tidak dikabulkan.”
[Hadits riwayat Muslim no. 2722, An-Nasa’i no. 5470, Ibnu Majah no. 250, Ahmad no. 13699 dan Ibnu Hibban no. 83]
Dalam hadits ini Rasulullah ﷺ berlindung kepada Allah Ta’ala dari empat perkara. Salah satunya adalah ilmu yang tidak bermanfaat.
Perhatian Rasul Terhadap Ilmu Bermanfaat
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Bila Rasulullah ﷺ berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari ilmu yang tidak bermanfaat, maka beliau pasti sangat memperhatikan masalah ilmu yang bermanfaat.
Beliau memohon kepada Allah Ta’ala ilmu yang bermanfaat dan mendorong umatnya untuk meminta kepada Allah Ta’ala ilmu yang bermanfaat.
Dalam hadits dari Ummul Mukminin Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah ﷺ bila setelah mengucapkan salam pada shalat shubuh beliau mengucapkan doa
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” [Hadits riwayat Ibnu Majah. Al-Albani menyatakan hadits ini shahih dalam Shahih Ibni Majah no. 762]
Ini merupakan pengajaran kepada umat Islam agar memohon kepada Allah Ta’ala agar berkenan mengajari mereka apa saja yang bermanfaat buat mereka.
Dalam sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ berdoa kepada Allah Ta’ala,