Bacaan Surat Al Kahfi 110 Ayat Bahasa Arab dan Latin Indonesia, Agar Dimudahkan Mengunjungi Ka'bah

- 14 Juli 2022, 20:19 WIB
Lafadz Al Kahfi Ayat 1-110
Lafadz Al Kahfi Ayat 1-110 /Pixabay/JG/Swasti

innallaziina aamanuu wa 'amilush-shoolihaati innaa laa nudhii'u ajro man ahsana 'amalaa

"Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu."

اُولٰٓئِكَ لَهُمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ الْاَ نْهٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيْهَا مِنْ اَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَّ يَلْبَسُوْنَ ثِيَا بًا خُضْرًا مِّنْ سُنْدُسٍ وَّاِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِـئِيْنَ فِيْهَا عَلَى الْاَ رَآئِكِ ۗ نِعْمَ الثَّوَا بُ ۗ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا

ulaaa-ika lahum jannaatu 'adning tajrii ming tahtihimul-an-haaru yuhallauna fiihaa min asaawiro ming zahabiw wa yalbasuuna siyaaban khudhrom ming sungdusiw wa istabroqim muttaki-iina fiihaa 'alal-arooo-ik, ni'mas-sawaab, wa hasunat murtafaqoo

"Mereka itulah yang memperoleh Surga 'Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; (dalam surga itu) mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. (Itulah) sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang indah;"

وَا ضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا رَّجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِاَ حَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ اَعْنَا بٍ وَّحَفَفْنٰهُمَا بِنَخْلٍ وَّجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًا 

wadhrib lahum masalar rojulaini ja'alnaa li-ahadihimaa jannataini min a'naabiw wa hafafnaahumaa binakhliw wa ja'alnaa bainahumaa zar'aa

"Dan berikanlah (Muhammad) kepada mereka sebuah perumpamaan, dua orang laki-laki, yang seorang (yang kafir) Kami beri dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara keduanya (kebun itu) Kami buatkan ladang."

كِلْتَا الْجَـنَّتَيْنِ اٰتَتْ اُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ مِّنْهُ شَيْـئًـا ۙ وَّفَجَّرْنَا خِلٰـلَهُمَا نَهَرًا 

kiltal-jannataini aatat ukulahaa wa lam tazhlim min-hu syai-aw wa fajjarnaa khilaalahumaa naharoo

"Kedua kebun itu menghasilkan buahnya, dan tidak berkurang (buahnya) sedikit pun, dan di celah-celah kedua kebun itu Kami alirkan sungai,"

وَكَا نَ لَهٗ ثَمَرٌ ۚ فَقَا لَ لِصَا حِبِهٖ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗۤ اَنَاۡ اَكْثَرُ مِنْكَ مَا لًا وَّاَعَزُّ نَفَرًا

wa kaana lahuu samar, fa qoola lishoohibihii wa huwa yuhaawiruhuuu ana aksaru mingka maalaw wa a'azzu nafaroo

"dan dia memiliki kekayaan besar, maka dia berkata kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengan dia, "Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat."

وَدَخَلَ جَنَّتَهٗ وَهُوَ ظَا لِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚ قَا لَ مَاۤ اَظُنُّ اَنْ تَبِيْدَ هٰذِهٖۤ اَبَدًا 

wa dakhola jannatahuu wa huwa zhoolimul linafsih, qoola maaa azhunnu ang tabiida haazihiii abadaa

"Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap merugikan dirinya sendiri (karena angkuh dan kafir); dia berkata, "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,"

وَّمَاۤ اَظُنُّ السَّا عَةَ قَآئِمَةً ۙ وَّلَئِنْ رُّدِدْتُّ اِلٰى رَبِّيْ لَاَ جِدَنَّ خَيْرًا مِّنْهَا مُنْقَلَبًا

wa maaa azhunnus-saa'ata qooo-imataw wa la-ir rudittu ilaa robbii la-ajidanna khoirom min-haa mungqolabaa

"dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini."

قَا لَ لَهٗ صَا حِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗۤ اَكَفَرْتَ بِا لَّذِيْ خَلَقَكَ مِنْ تُرَا بٍ ثُمَّ مِنْ نُّـطْفَةٍ ثُمَّ سَوّٰٮكَ رَجُلًا 

qoola lahuu shoohibuhuu wa huwa yuhaawiruhuuu a kafarta billazii kholaqoka ming turoobing summa min nuthfating summa sawwaaka rojulaa

"Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, "Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?"

لّٰـكِنَّاۡ هُوَ اللّٰهُ رَبِّيْ وَلَاۤ اُشْرِكُ بِرَبِّيْۤ اَحَدًا

laakinna huwallohu robbii wa laaa usyriku birobbiii ahadaa

"Tetapi aku (percaya bahwa), Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun."

وَلَوْلَاۤ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَآءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِا للّٰهِ ۚ اِنْ تَرَنِ اَنَاۡ اَقَلَّ مِنْكَ مَا لًا وَّوَلَدًا 

walau laaa iz dakholta jannataka qulta maa syaaa-allohu laa quwwata illaa billaah, ing taroni ana aqolla mingka maalaw wa waladaa

"Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan "Masya Allah, la quwwata illa billah" (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu."

فَعَسٰى رَبِّيْۤ اَنْ يُّؤْتِيَنِ خَيْرًا مِّنْ جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَا نًا مِّنَ السَّمَآءِ فَتُصْبِحَ صَعِيْدًا زَلَـقًا 

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah