Bacaan Surat Al Kahfi 110 Ayat Bahasa Arab dan Latin Indonesia, Agar Dimudahkan Mengunjungi Ka'bah

- 14 Juli 2022, 20:19 WIB
Lafadz Al Kahfi Ayat 1-110
Lafadz Al Kahfi Ayat 1-110 /Pixabay/JG/Swasti

qoola fa inittaba'tanii fa laa tas-alnii 'ang syai-in hattaaa uhdisa laka min-hu zikroo

"Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu."

فَا نْطَلَقَا ۗ حَتّٰۤى اِذَا رَكِبَا فِى السَّفِيْنَةِ خَرَقَهَا ۗ قَا لَ اَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ اَهْلَهَا ۚ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـئًـا اِمْرًا

fangtholaqoo, hattaaa izaa rokibaa fis-safiinati khoroqohaa, qoola a khoroqtahaa litughriqo ahlahaa, laqod ji-ta syai-an imroo

"Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika keduanya menaiki perahu lalu dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, "Mengapa engkau melubangi perahu itu, apakah untuk menenggelamkan penumpangnya? Sungguh, engkau telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar."

قَا لَ اَلَمْ اَقُلْ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا

qoola a lam aqul innaka lang tastathii'a ma'iya shobroo

"Dia berkata, "Bukankah sudah ku katakan, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?"

قَا لَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًا

qoola laa tu-aakhiznii bimaa nasiitu wa laa tur-hiqnii min amrii 'usroo

"Dia (Musa) berkata, "Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku."

فَا نْطَلَقَا ۗ حَتّٰۤى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙ قَا لَ اَقَتَلْتَ نَـفْسًا زَكِيَّةً بِۢغَيْرِ نَـفْسٍ ۗ لَـقَدْ جِئْتَ شَيْـئًـا نُّـكْرًا

fangtholaqoo, hattaaa izaa laqiyaa ghulaamang fa qotalahuu qoola a qotalta nafsang zakiyyatam bighoiri nafs, laqod ji-ta syai-an nukroo

"Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia membunuhnya. Dia (Musa) berkata, "Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar."

قَا لَ اَ لَمْ اَ قُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا

qoola a lam aqul laka innaka lang tastathii'a ma'iya shobroo

"Dia berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?"
Allah

قَا لَ اِنْ سَاَ لْـتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا تُصٰحِبْنِيْ ۚ قَدْ بَلَـغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًا

qoola ing sa-altuka 'ang syai-im ba'dahaa fa laa tushoohibnii, qod balaghta mil ladunnii 'uzroo

"Dia (Musa) berkata, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup (bersabar) menerima alasan dariku."

فَا نْطَلَقَا ۗ حَتّٰۤى اِذَاۤ اَتَيَاۤ اَهْلَ قَرْيَةِ ٱِ سْتَطْعَمَاۤ اَهْلَهَا فَاَ بَوْا اَنْ يُّضَيِّفُوْهُمَا فَوَجَدَا فِيْهَا جِدَا رًا يُّرِيْدُ اَنْ يَّـنْقَضَّ فَاَ قَا مَهٗ ۗ قَا لَ لَوْ شِئْتَ لَـتَّخَذْتَ عَلَيْهِ اَجْرًا

fangtholaqoo, hattaaa izaaa atayaaa ahla qoryatinistath'amaaa ahlahaa fa abau ay yudhoyyifuuhumaa fa wajadaa fiihaa jidaaroy yuriidu ay yangqodhdho fa aqoomah, qoola lau syi-ta lattakhozta 'alaihi ajroo

"Maka keduanya berjalan; hingga ketika keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka (penduduk negeri itu) tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah yang hampir roboh (di negeri itu), lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, "Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu."

قَا لَ هٰذَا فِرَا قُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَ ۚ سَاُ نَـبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا

qoola haazaa firooqu bainii wa bainik, sa-unabbi-uka bita-wiili maa lam tastathi' 'alaihi shobroo

"Dia berkata, "Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya."

اَمَّا السَّفِيْنَةُ فَكَا نَتْ لِمَسٰكِيْنَ يَعْمَلُوْنَ فِى الْبَحْرِ فَاَ رَدْتُّ اَنْ اَعِيْبَهَا وَكَا نَ وَرَآءَهُمْ مَّلِكٌ يَّأْخُذُ كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبًا

ammas-safiinatu fa kaanat limasaakiina ya'maluuna fil-bahri fa arottu an a'iibahaa, wa kaana warooo-ahum malikuy ya-khuzu kulla safiinatin ghoshbaa

"Adapun perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut; aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu."

وَاَ مَّا الْغُلٰمُ فَكَا نَ اَبَوٰهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِيْنَاۤ اَنْ يُّرْهِقَهُمَا طُغْيَا نًا وَّكُفْرًا 

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah