Teks Khutbah Jumat PDF Terbaru 9 September 2022 Bulan Safar, Bentuk Kesempurnaan Keislaman Seseorang

- 7 September 2022, 16:55 WIB
Teks Khutbah Jumat PDF Terbaru 9 September 2022 Bulan Safar, Bentuk Kesempurnaan Keislaman Seseorang
Teks Khutbah Jumat PDF Terbaru 9 September 2022 Bulan Safar, Bentuk Kesempurnaan Keislaman Seseorang /ade kurniawan/jurnalmedan

Kemudian, mencampuri urusan orang lain juga bisa berhukum dianjurkan. Seperti mengoreksi ucapan teman kita. Ucapan tersebut adalah urusan dan tanggung jawab dia. Bukan urusan kita. Tapi, kita dianjurkan untuk melakukannya. Supaya teman kita tidak jatuh kehormatannya. Baik di mata orang lain, dsb.

Bisa jadi juga yang berhukum mubah (boleh). Seperti bertanya kepada kerabat dan teman yang hendak bersafar, “Kapan berangkat ke Jakarta?” “Apa kabar hari ini?” Ini bukan urusan kita. Tapi ini boleh ditanyakan.

Bisa juga berhukum makruh. Ketika kita bertanya kepada seseorang tentang suatu keadaan dia dan dia merasa berat untuk menjawab dan memberitahukannya. Hal-hal yang ia anggap privat. Seperti, “Berapa gajimu?” dsb. Yaitu pertanyaan-pertanyaan yang membuat orang sungkan untuk menjawabnya.

Dan bisa jadi hukumnya haram. Yaitu ketika seseorang memata-matai orang lain. Atau dalam Bahasa sekarang “kepo”.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلَّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ؛ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا لَا مُنْتَهَى لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا رَبَّ لَنَا سِوَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَمُجْتَبَاهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ.
أَمَّا بَعْدُ:
فَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ التَقْوَى، وَرَاقِبُوْهُ فِي السِرِّ وَالنَّجْوَى.

Ibadallah, Apa saja yang tidak bermanfaat untuk kita sehingga bisa kita tinggalkan. Yaitu segala yang Allah haramkan, makruh, syubhat, dan sesuatu yang boleh tapi berlebihan. Ketika seseorang melakukan ini, maka dia telah mencapai deraja ihsan. Dan telah malu kepada Allah dengan malu yang hakiki.

Seorang salaf mengatakan,

خَفِ اللهَ عَلَى قَدَرِ قُدْرَتِهِ عَلَيْكَ، وَاسْتَحْيِ مِنْهُ عَلَى قَدَرِ قُرْبِهِ مِنْكَ

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah