Teks Khutbah Jumat NU Terbaru dan Singkat, Keutamaan Ridha, Hikmah yang Dipetik di Dunia dan Akhirat

- 14 September 2022, 21:53 WIB
Teks Khutbah Jumat NU Terbaru dan Singkat, Keutamaan Ridha dan Hikmah yang Dipetik Dunia dan Akhirat
Teks Khutbah Jumat NU Terbaru dan Singkat, Keutamaan Ridha dan Hikmah yang Dipetik Dunia dan Akhirat /Pixabay

Sedangkan kata ridhwan berarti ridha yang banyak. Karena ridha yang paling agung adalah ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala maka lafazh ridhwan itu dikhususkan dengan apa yang dari Allah ‘Azza wa jalla. Allah Ta’ala berfirman,

يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا

mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,[Al-Fath: 29] dan

يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُقِيمٌ

Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari pada-Nya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal, [At-Taubah: 21]

Adapun pengertian ridha secara istilah syar’i adalah seorang hamba bersikap pasrah terhadap apa yang Allah perintahkan kepadanya dan larang darinya, ridha terhadap apa yang Allah ridhai dan tidak mengeluh dengan ketetapan Allah yang berlaku pada dirinya baik berupa perintah-perintah maupun musibah dan menyerahkan kepada Allah dalam semua itu serta bersikap zuhud di dunia ini.[i]

Kedudukan Ridha dan Hukumnya
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Ridha memiliki kedudukan yang agung dalam Islam. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (34) dari Al-‘Abbas bin Abdul Muthallib radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا
“Telah merasakan manisnya iman siapa saja yang telah ridha Allah sebagai Rabb (Tuhan), Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai rasul.”

Rasulullah ﷺ juga bersabda,
مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ: رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُهُ

“Siapa yang mengucapkan saat mendengar adzan, ‘radhiitu billahi rabban wa bil islaami diinan wa bi Muhammadin rasuulan (Aku telah ridha Allah sebagai Rabb (Tuhan) , Islam sebagai Agama dan Muhammad sebagai Rasul), maka dosa-dosanya diampuni.“

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x