Teks Khutbah Jumat NU Terbaru dan Singkat, Keutamaan Ridha, Hikmah yang Dipetik di Dunia dan Akhirat

- 14 September 2022, 21:53 WIB
Teks Khutbah Jumat NU Terbaru dan Singkat, Keutamaan Ridha dan Hikmah yang Dipetik Dunia dan Akhirat
Teks Khutbah Jumat NU Terbaru dan Singkat, Keutamaan Ridha dan Hikmah yang Dipetik Dunia dan Akhirat /Pixabay

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan, “Dua hadits tersebut merupakan poros dari maqam-maqam dalam agama ini. Pada kedua hadits tersebut maqam atau kedudukan dalam agama ini berujung.

Kedua hadits tersebut mengandung sikap ridha terhadap rububiyah dan uluhiyah Allah Ta’ala, ridha terhadap Rasul-Nya, dan tunduk kepada-Nya, ridha dengan agama-Nya dan pasrah kepada-Nya. Siapa saja yang telah menghimpun keempat hal ini maka termasuk Ash-Shiddiq, orang yang betul-betul benar (imannya).

Ia mudah diakui dan diucapkan namun merupakan perkara tersulit saat benar-benar diuji. Apalagi bila ada sesuatu yang bertentangan dengan hawa nafsunya dan keinginan jiwanya. Dari situ menjadi jelas bahwa lisannya telah menyatakan keridhaan namun keadaannya belum tentu menunjukkan keridhaan.” [Tahdzib Madarijus salikin, Ibnul Qayyim, hal. 326]

Lantas, apakah hukum ridha itu? Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid berkata, “Derajat ridha dalam hati itu bertingkat-tingkat sesuai dengan tingkat kekuatan iman seseorang dan sesuai dengan tingkatan perkara yang diridhai oleh seseorang. Derajat ridha ini bila dilihat dari hukumnya ada tiga jenis:

1. Ridha yang wajib
Ridha yang wajib itu adalah ridha terhadap empat perkara pokok yaitu:

ridha kepada Allah sebagai Rabb.
ridha kepada Islam sebagai agama.
ridha kepada Muhammad ﷺ sebagai nabi dan rasul.
ridha terhadap musibah yang menimpa dan bersabar terhadapnya.
Ridha yang wajib di sini maksudnya keridhaan yang bersifat mendasar atau pokok terhadap Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, Muhammad ﷺ sebagai nabi dan ridha terhadap qadha’ dan qadar. Tingkatan ridha yang tinggi terhadap keempat hal tersebut tidaklah wajib hukumnya.

2. Ridha yang sunnah
Ridha yang sunnah adalah tingkatan ridha yang tinggi terhadap empat perkara tersebut.

3. Ridha yang haram
Sedangkan ridha yang haram adalah ridha terhadap kemaksiatan dan dosa-dosa.[ii]

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Sikap ridha memiliki buah yang sangat banyak sebagaimana dijelaskan oleh para ulama. Di antaranya adalah sebagai berikut:[iii]

Masuk ke dalam surga
Hal ini sebagaimana dalam hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x