Teks Khutbah Jumat NU Terbaru dan Singkat, Keutamaan Ridha, Hikmah yang Dipetik di Dunia dan Akhirat

- 14 September 2022, 21:53 WIB
Teks Khutbah Jumat NU Terbaru dan Singkat, Keutamaan Ridha dan Hikmah yang Dipetik Dunia dan Akhirat
Teks Khutbah Jumat NU Terbaru dan Singkat, Keutamaan Ridha dan Hikmah yang Dipetik Dunia dan Akhirat /Pixabay

Wahai Abu Sa’id, siapa saja yang ridha kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai nabi, surga diwajibkan baginya.” Maka Abu Sa’id merasa takjub dengan hal tersebut lalu berkata, “Ulangilah untuk saya wahai Rasulullah.” Lantas Rasulullah ﷺ mengulangi sabdanya.” [ Hadits riwayat Muslim 1884]

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Siapa saja yang ridha dengan apa yang Allah turunkan dari langit ke bumi ini, insyaallah masuk surga.” [Hilyatul Auliya’: 9/249]

Dosa-dosa diampuni.
Hal ini sebagaimana hadits dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah ﷺ bahwa beliau bersabda, “Siapa saja yang berkata ketika mendengar adzan: asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh, radhiitu billahi rabban wa bimuhammadin rasuulan wa bil Islaami diinan,

(artinya: Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya, Aku tela ridha kepada Allah sebagai Rabb, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agama), dosanya diampuni.” [Hadits riwayat Muslim: 386]

Keridhaan Allah kepada orang yang telah ridha pada hari kiamat
Hal ini sebagaimana dalam sabda Rasulullah ﷺ , “Tidak seorang Muslim pun yang berkata saat di pagi hari dan sore hari tiga kali: radhiitu billahi rabban, wabil Islaami diinan wa bi muhammadin Nabiyyan (saya telah ridha kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhamad sebagai Nabi) kecuali Allah Ta’ala akan meridhainya pada hari kiamat.” [Hadits riwayat Ahmad (18988). Al-Arnauth berkata, “Shahih lighairihi.”]

Mendapat barokah dalam rezeki
Hal ini sebagai dalam sebuah hadits dari Abu Al-‘Ala’ bin Asy-Syukhair, dia berkata, “Salah seorang dari Bani Sulaim yang aku perkirakan dia melihat Rasulullah ﷺ menyampaikan kepadaku, “

Sesunguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala menguji hamba-Nya dengan apa yang dia berikan. Siapa yang ridha dengan pembagian Allah ‘Azza wa Jalla kepadanya maka Allah akan memberkahi pemberian tersebut dan memperluasnya, namun jika dia tidak ridha maka Allah tidak memberkahinya.” [Hadits riwayat Ahmad (20294) dan Al-ALbani menshahihkannya]

Memperoleh kebahagiaan, jalan keluar dan kehidupan yang baik.
Seorang ulama bernama Aktsam bin Shaifi rahimahulah berkata, “Siapa yang ridha dengan pembagian Allah akan baiklah penghidupannya dan siapa yang merasa qana’ah dengan apa yang ada padanya maka akan sejuklah kedua matanya.” [Al-Qana’ah wa ‘Afaaf : 131]

Membebaskan hamba dari sikap melawan Allah Ta’ala dalam hukum-hukum dan ketetapan-Nya.
Salah satu ulama Salaf berkata kepada anaknya, “Wahai anakku! terimalah wasiatku dan jagalah kata-kataku.Apabila kamu pegang wasiatku kamu akan hidup bahagia dan mati dalam keadaan mulia.

Wahai anakku! Siapa saja yang ridha dengan bagian yang diterimanya, dia akan merasa cukup dan siapa yang mengarahkan pandangannya kepada apa yang dimiliki orang lain dia akan mati sebagai orang fakir. Dan siapa saja yang tidak ridha dengan apa yang telah Allah bagikan untuknya maka dia akan menyalahkan ketetapan Allah .” [Hilyatul Auliya’: 3/195]

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah