Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Selain menyebut dengan gelar Nabi, Allah ‘azza wajalla juga menghormati Nabi Muhammad dengan menyebut gelar Rasul.
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ
“Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan.” (QS. Al-Ma’idah: 15)
Dalam ayat lain,
يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ
“Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Rabbmu kepadamu.” (QS. Al-Maidah: 67)
Hanya dua kali Allah ‘azza wajalla menyebut dengan nama Muhammad. Dan itu pun disandingkan dengan gelar kemuliaan beliau sebagai Rasulullah.
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS. Al-Fath: 29)
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ