Contoh Referensi Khutbah Jumat Edisi 25 November 2022, Ujian Bencana Alam Dalam Tinjauan Syar'i

- 22 November 2022, 12:23 WIB
Contoh Referensi Khutbah Jumat Edisi 25 November 2022, Ujian Bencana Alam Dalam Tinjauan Syar'i
Contoh Referensi Khutbah Jumat Edisi 25 November 2022, Ujian Bencana Alam Dalam Tinjauan Syar'i /Pixabay

Baca Juga: Harga Naik Jelang Nataru, OPD Diminta Tingkatkan Realisasi Belanja, Mendagri Tito Beri Arahan ke Pemda

Pertanyannya kemudian, apakah setiap bencana yang terjadi itu murni karena sebab -sebab yang sifatnya rasional yang bisa ditelusuri melalui berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan jenis bencana tersebut, ataukah ada sebab lain? Yaitu sebab syar’i.

Sebenarnya, musibah apa pun yang terjadi, tidak akan pernah lepas dari sebab yang bersifat kauni (sesuai hukum kausalitas di dunia ini yang bersifat rasional) dan ada sebab yang bersifat syar’i. Dalam kesempatan ini kita akan bahas sebab syar’i dari berbagai bencana yang menimpa umat manusia.

Ma’syirol Muslimin rahimakumullah, Kata bencana dan musibah dalam bahasa Indonesia bila dilacak dalam Al-Quran, maka kata yang menjadi padanannya adalah البلاء (al-bala’) dan مصيبة (musibah). Walaupun padanannya tidak bersifat satu-satu. Sebab kandungan makna yang ada dari kata al-bala’ bukan hanya beban derita yang berat atau bencana.

1. Ayat-ayat tentang bala’ dalam al-Quran
Di dalam al-Quran ada enam ayat yang menggunakan kata البلاء (al-bala’). Bila menggunakan pecahan kata yang lain berbentuk kata kerja akan jauh lebih banyak. Di sini hanya dibatasi dengan kata al-bala’ saja. Di antaranya contohnya adalah firman Allah Ta’ala:

وَإِذْ نَجَّيْنَٰكُم مِّنْ ءَالِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوٓءَ ٱلْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَآءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَآءَكُمْ ۚ وَفِى ذَٰلِكُم بَلَآءٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌ

”Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.” [Al-Baqarah: 49]

فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

”Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [al-Anfal: 17]

Dari contoh di atas kita bisa mengetahui bahwa kata bala’ dalam al-Quran tidak selalu berkonotasi negatif atau buruk berupa malapetaka yang menimpa.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x