Referensi Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru 2 Desember 2022, Cara Benar dalam Mengimani Takdir

- 30 November 2022, 15:51 WIB
Referensi Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru 2 Desember 2022, Cara Benar dalam Mengimani Takdir Bagi Seorang Hamba
Referensi Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru 2 Desember 2022, Cara Benar dalam Mengimani Takdir Bagi Seorang Hamba /Pixabay

Ibadallah, Dalam kehidupan di dunia ini manusia mencari kebahagiaan. Di sisi lain, mereka berhadapan dengan realita bahwa kehidupan ini tidak selalu bahagia. Ada masa suka, ada pula duka. Ada masa bahagia, ada masa sedihnya. Lalu bagaimana agar seseorang tetap merasa tenang dalam dua kondisi yang bergantian ini? Bagaimana agar manusia memiliki hati yang ridha, syukur, dan sabar dalam menghadapi realita ini? Jawabnya adalah hal itu tergantung dengan bagaimana kuat atau tidak keyakinan mereka terhadap takdir yang Allah tetapkan.

Baca Juga: Download MP3 Lagu Birthday dari Red Velvet, Lengkap Lirik Romanization dan MV, Trending di Youtube Musik

Jika dalam kondisi lapang, mereka tidak sombong dan lupa. Saat dalam kondisi lupa, mereka tidak sedih berlebih dan putus asa. Inilah manfaat mengimani takdir Allah. Allah Ta’ala berfirman,

لِّكَيْلَا تَأْسَوْا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا۟ بِمَآ ءَاتَىٰكُمْ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Quran Al-Hadid: 23].

Kalau demikian cara untuk bahagia dalam kondisi lapang maupun sempit, tentu pertanyaan yang muncul di benak kita adalah bagaimana caranya agar keyakinan kita kepada takdir Allah itu kuat? Jawabnya adalah imanilah takdir dengan cara yang benar.

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan, “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani (nuthfah) selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah (‘alaqah) selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging (mudhgah) selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan diperintahkan untuk ditetapkan empat perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain-Nya. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.” (HR. Bukhari, no. 6594 dan Muslim, no. 2643).

Ibadallah, Hadits ini diriwayatkan oleh seorang sahabat utama, yaitu Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Beliau adalah Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud al-Hudzali. Seorang yang fakih dan imam. Termasuk salah seorang ahli baca Alquran di antara para sahabat. Beliau masyhur dengan sebutan Ibnu Ummi Abd. Beliau adalah seorang ulama di masa sahabat dan termasuk sahabat yang banyak meriwayatkan hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَقْرَأَ الْقُرْآَنَ غَضًّا كَمَا أُنْزِلَ فَلْيَقْرَأْ قِرَاءَةَ ابْنِ أُمِّ عَبْدٍ

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x