Contoh Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 9 Desember 2022. Tema Singkat: Sebelum Pintu Taubat Ditutup Allah

- 6 Desember 2022, 11:19 WIB
Contoh Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 9 Desember 2022. Tema Singkat: Sebelum Pintu Taubat Tertutup
Contoh Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 9 Desember 2022. Tema Singkat: Sebelum Pintu Taubat Tertutup /Pixabay

Ayat ini hendaknya dijadikan manusia sebagai jalan yang mereka tempuh untuk selamat. Jalan yang mencukupi. Dalam arti memberikan jalan kemenangan dan jalan menuju kesuksesan. “Demi waktu”, Allah bersumpah dengan waktu, zaman, siang, dan malam. Karena waktu adalah tempat untuk beramal. Baik siang maupun malam. Waktu adalah tempat beramal. Mungkin seseorang mengisinya dengan kebaikan atau kebaikan. Tidak mungkin seseorang tidak melakukan sesuatu dalam waktunya. Pasti ia mengerjakan sesuatu. Pasti manusia melakukan sesuatu, kebaikan atau keburukan.

Ibadallah,
Perhatikanlah! Di kelompok manakah Anda?

إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْ

“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.”

Setiap orang, tanpa terkecuali, penguasa atau rakyat biasa. Kaya ataupun miskin. Laki-laki maupun perempuan. Dari bangsa Arab atau non Arab. Setiap orang dalam keadaan rugi pada hari kiamat. Kerugian yang tidak bisa ditolak, kecuali bagi mereka yang disifati dengan empat sifat yang Allah sebutkan dalam surat al-Ashr ini.

Sifat pertama: Orang-orang yang beriman.

Beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan keimanan yang jujur. Keimanan yang tidak mengandung keraguan. Dan seseorang tidak dikatakan beriman kecuali memiliki ilmu. Karena iman itu cabang dari ilmu. Yakni ilmu syar’i. Adapun orang-orang yang tidak beriman, mereka tetap dalam kerugian. Setiap orang kafir dan setiap orang musyrik serta orang-orang yang belum mengerjakan amalan keshalehan, sungguh mereka tidak keluar dari kungkungan kerugian.

Sifat kedua: Beramal shaleh.

Iman dan amal adalah dua hal yang identik. Tidak cukup seorang dikatakan beriman tanpa adanya bukti yang terwujud dalam bentuk amal. Karena iman adalah ucapan dengan lisan, keyakinan dengan hati, dan amalan anggota badan. Iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan. Inilah iman.

Adapun orang yang beriman, tapi ia tidak beramal, yang demikian ini tidak bermanfaat keimanannya. Iman tanpa amal tak berguna. Keimanan harus dibuktikan dengan amalan.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x