Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi Tahun Baru 2023, Tema Cara Mewujudkan Peribadatan Kepada Allah

- 9 Desember 2022, 17:20 WIB
Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi Tahun Baru 2023, Tema Cara Mewujudkan Peribadatan Kepada Allah
Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi Tahun Baru 2023, Tema Cara Mewujudkan Peribadatan Kepada Allah /Pixabay

Lalu ada yang bertanya, “Abu Ali, apa yang dimaksud dengan paling ikhlas dan paling benar”? Ia menjawab, “Sesungguhnya amal itu, kalau dia ikhlas tapi tidak benar, maka tidak diterima. Dan kalau benar tapi juga tidak ikhlas, juga tidak diterima. Ikhlas adalah karena Allah. Dan benar adalah yang sesuai tuntunan sunnah Rasulullah.

Ibadallah, itu memiliki banyak ragam. Hal ini telah dijelaskan dalam Alquran dan hadits. Ibadah yang paling agung kedudukannya dalam Islam adalah ibadah yang menjadi pokok bangunan Islam. yaitu rukun Islam yang lima. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ

“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; menunaikan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji ke Baitullah; dan berpuasa Ramadhan.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Ibadallah, Semua ibadah yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah, baik itu shalat, puasa, zakat, haji, dll. semua itu memiliki tiga rukun hati. Yaitu saat melakukannya harus ada rasa cinta kepada Allah, berharap pahala-Nya, dan takut akan hukuman-Nya. Semua ibadah yang kita lakukan harus disertai ketiga hal ini. Sehingga kita beribadah kepada Allah itu dalam kondisi cinta kepada Allah, berharap pahala dari-Nya, dan takut akan siksa-Nya. Inilah yang Allah sebutkan dalam firman-Nya,

أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.” [Quran Al-Isra: 57]

Ibadallah, Seseorang yang sedang beribadah kepada Allah, seseorang yang beramal untuk akhirat, hakikatnya mereka itu sedang berada di lapangan perlombaan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَبَقَ الْمُفَرِّدُونَ ، قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ

“al-Mufarridun telah mendahului.” Para Shahabat berkata, “Siapa al-Mufarridun wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kaum laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah.” [HR. Muslim]

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x