Khutbah Jumat PDF Singkat Edisi 23 Desember 2022. Senantiasa Merasa Diawasi Allah, Agar Terhindar dari Dosa

- 21 Desember 2022, 20:31 WIB
Khutbah Jumat PDF Singkat Edisi 23 Desember 2022. Senantiasa Merasa Diawasi Allah, Agar Terhindar dari Dosa
Khutbah Jumat PDF Singkat Edisi 23 Desember 2022. Senantiasa Merasa Diawasi Allah, Agar Terhindar dari Dosa /Pixabay

Sesungguhnya sesuatu yang paling agung dan paling bermanfaat yang disampaikan oleh seseorang yang memberi nasihat dan membimbing adalah hendaklah menjadi seseorang yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah Jalla wa ‘Ala. Ia merasa dirinya diawasi Allah. Merasa semua urusan dan keadaannya disaksikan Allah. Tingkah polahnya baik dalam keadaan sendiri maupun di keramaian, dalam keadaan mukim maupun safar, semua dilihat oleh Allah Ta’ala.

Baca Juga: Full Spoiler One Piece 1070 dan Raw Scan. Konflik Besar Dimulai, Kizaru Aliansi vs Luffy dan Nakama

Ibadallah, Jadilah Anda seseorang yang merasa diawasi Allah dalam semua keadaan Anda. Dalam semua waktu Anda. Dalam semua gerak-gerik yang Anda lakukan. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tahu keadaan hati Anda. Dia tahu ucapan Anda. Dia tahu perbuatan Anda. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya sesuatu pun yang ada di langit maupun di bumi ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ رَقِيبًا
“Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.” [Quran Al-Ahzab: 52]

Islamail bin Nujaid rahimahullah pernah ditanya, “Apa yang harus ada pada diri seorang hamba?” Beliau menjawab, “Senantisa merealisasikan peribadatan di atas sunnah. Dan senantiasa merasa diawasi. Ketahuilah bahwa pengawasan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa atas diri kita lebih dirasakan lagi dalam tiga hal:

Pertama: Merasa diawasi Allah dalam mengerjakan ibadah. Baik ibadah ucapan maupun perbuatan.

Kita koreksi hati kita saat beramal. Apakah tujuannya berharap perjumpaan dengan Allah dan ridha-Nya? Atau malah berharap dipuji, disebut, didengar, dan tenar? Apakah yang menggerakkan kita berbuat adalah hawa nafsu ataukah kita meyakini yang menggerakkannya adalah Allah? Allah lah yang paling tahu kondisi agama kita. Dan Dialah yang memperbaiki hati kita. Abu Hafsh pernah berkata kepada Abu Utsman an-Naisaburi rahimahumallah,

إِذَا جَلَسْتَ لِلنَّاسِ فَكُنْ وَاعِظًا لِقَلْبِكَ وَنَفْسِكَ، وَلَا يَغُرَّنَّكَ اجْتِمَاعُهُمْ عَلَيْكَ، فَإِنَّهُمْ يُرَاقِبُونَ ظَاهِرَكَ، وَاللَّهُ يُرَاقِبُ بَاطِنَكَ
“Apabila engkau duduk bersama orang-orang, jadilah engkau orang yang manasihati hati dan jiwamu. Janganlah tertipu dengan orang-orang yang berkumpul mengelilingimu. Mereka berkumpul mengelilingimu karena hanya tahu zahirmu saja. Dan Allah lah yang Maha Mengetahui kondisi batinmu.

Kita perhatikan juga gerak-gerik kita saat menunaikan ibadah. Apakah amal anggota badan kita ini dibangun berdasarkan ilmu atau tidak memiliki dasar? Sesuai dengan sunnah atau malah menyelisihinya? Perasaan merasa diawasi Allah dalam hal ini akan memperbaiki kualitas ibadah dana mal kita. Dan menjadikan amal kita diterima di sisi Allah. Karena dalam syariat Islam, amal itu dinilai dari kualitas bukan kuantitasnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” [Quran Al-Mulk: 2].

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x