Khutbah Jumat PDF Singkat Edisi 23 Desember 2022. Senantiasa Merasa Diawasi Allah, Agar Terhindar dari Dosa

- 21 Desember 2022, 20:31 WIB
Khutbah Jumat PDF Singkat Edisi 23 Desember 2022. Senantiasa Merasa Diawasi Allah, Agar Terhindar dari Dosa
Khutbah Jumat PDF Singkat Edisi 23 Desember 2022. Senantiasa Merasa Diawasi Allah, Agar Terhindar dari Dosa /Pixabay

Amal perbuatan itu tidak dikatergorikan sebagai amal yang baik dan diterima di sisi Allah kecuali memenuhi dua kriteria yang wajib dipenuhi. Pertama: tujuannya beramal semata-mata karena Allah Ta’ala dan berhadap ridha-Nya. Kedua: memiliki dalil atau petunjuk dari Nabi shallallahu ‘alaihi w sallam.

Terdapat sebuah riwayat bahwa Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu pernah berkata,

الِاقْتِصَادُ فِي السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الِاجْتِهَادِ فِي بِدْعَةٍ
“Sederhana dalam sunnah itu lebih baik disbanding seseorang yang bersungguh-sungguh tapi dalam kebid’ahan.”

Maksunya adalah melakukan amalan yang sedikit tapi di atas dalil sunnah Nabi, itu lebih baik dan agung disbanding amalan yang banyak tapi tanpa dalil. Sesuatu yang dikatakan ibadah, tapi tidak ada dalilnya, inilah yang dimaksud dengan bid’ah. Bid’ah adalah haram dilakukan. Dan bid’ah merupakan sesuatu yang lebih buruk dari sekadar haram.

Kedua: Kita merasa diawasi Allah tatkala berkehendak kuat melakukan dosa dan maksiat.

Perbuatan dosa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Dosa hati, seperti: mencitai sesuatu yang dilarang, membenci yang disyariatkan, hasad, dan dengki. Dosa lisan, seperti: ghibah, adu domba, dusta, melaknat, mencela, menghina, dan berkata tentang agama Allah sesuatu yang tidak dia pahami. Dosa anggota badan, seperti: mendengar dan melihat yang dilarang syariat, melangkah menuju yang haram, tangan melakukan yang dilarang, dan dosa yang berkaitan dengan kemaluan. Nah merasa diawasi Allah memiliki dampak yang sangat bermanfaat dalam menahan kita dari berbuat dosa. Dengan sifat ini kita bisa merasakan kebaikan, keberkahan, dan buahnya di dunia sebelum di akhirat kelak. Karena sifat ini mencegah kita terjerembab dalam kubangan dosa dan kekejian. Sehingga kita mampu meminimalisir perbuatan dosa.

Ketiga: Kita merasa diawasi Allah tatkala bersendirian maupun bersama orang-orang.

Hendaknya kita merasa diawasi Allah tatkala kita bersendirian dimana tak ada seorang pun bersama kita. Tidak ada yang mengetahui apa yang kita lakukan. Kita merasa diawasi allah tatkala kita menjauh dari keramaian. Dalam kondisi demikian janganlah kita melakukan perbuatan maksiat atau perbuatan keji. Atau meninggalkan dan meremehkan kewajiban. Menyia-nyiakan hak. Karena sebagian orang memiliki rasa kesadaran yang lemah akan pengawasan Allah apabila ia bersendirian. Sehingga ia melakukan apa yang Allah haramkan. Ia terus melakukan perbuatan yang jelek. Melihat hal-hal yang haram di internet. Atau berbicara dan bersosial media dengan ngobrol dengan obrolan yang tidak diperbolehkan.

Sebagian orang lemah perasaan diawasi Allah tatkala ia bersafar meninggalkan kota dan keluarganya. Ia mulai melakukan perbuatan tercela, buruk, dan keji. Ia tinggalkan kewajiban. Sehingga ia kehilangan jati dirinya. Ia benar-benar berbeda dengan keadaannya di tengah keluarga dan kotanya. Di negeri asing ia tidak berjumpa keluarga. Hanya orang-orang asing yang ia jumpai sehingga ia tidak malu melakukan perbuatan buruk. Ia tidak takut untuk dicela. Ia tidak takut dihukum. Sehingga ia bersentuhan dengan perbuatan keji. Ia langgar sesuatu yang dilarang Allah. Dan melampaui batas-batas yang Allah tentukan.

Orang-orang yang memiliki karakter demikian, dia bisa pergi dari hadapan orang atau pergi dari kampung halaman dan keluarganya, tapi mau pergi kemana ia dari Allah Azza wa Jalla yang telah berfirman,

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x