Khutbah Jumat PDF Singkat Edisi 23 Desember 2022. Senantiasa Merasa Diawasi Allah, Agar Terhindar dari Dosa

- 21 Desember 2022, 20:31 WIB
Khutbah Jumat PDF Singkat Edisi 23 Desember 2022. Senantiasa Merasa Diawasi Allah, Agar Terhindar dari Dosa
Khutbah Jumat PDF Singkat Edisi 23 Desember 2022. Senantiasa Merasa Diawasi Allah, Agar Terhindar dari Dosa /Pixabay

Saudara-saudara sekalian,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا، وتمَنَّى عَلَى اللَّه
“Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Ta’ala.” (HR. Ahmad).

Hadits ini menjelaskan dua keadaan manusia.

Tipe Pertama: Orang yang kuat keyakinan tentang pengawasan Allah.

Inilah orang yang cerdas. Orang yang berakal yang melihat akibat dari apa yang dia kerjakan atau tinggalkan. Apa yang ia ucapkan dan ia dengar. Ia berusaha menjaga dirinya. Menaklukkan hawa nafsunya. Menundukkannya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan setelah kematiannya. Kehidupan di kubur dan di akhirat. Walaupun sebenarnya hawa nafsunya memberontak karena memang sifat jiwa seseorang itu mengarah kepada yang jelek kecuali orang-orang yang Allah pilih. Sehingga menundukkan hawa nafsu ini butuh usaha ekstra dan kesabaran ekstra. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللهِ
“Seorang mujahid adalah orang yang bersungguh-sungguh menundukkan dirinya untuk menaati Allah.”

Seseorang berkata kepada Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhu
مَا تَقُولُ فِي الْجِهَادِ وَالْغَزْوِ؟ فقَالَ له: ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَجَاهِدْهَا، وَابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَاغْزُهَا
“Apa pendapatmu tentang jihad dan perang?” Ia menjawab, “Mulailah dari berjihad melawan dirimu. Mulailah dari dirimu, perangi hawa nafsumu.”

Tipe kedua: Orang yang lemah keyakinannya bahwa Allah mengawasinya.

Bentuk nyata dari sifat lemah ini adalah setiap ada dorongan syahwat untuk melakukan maksiat, ia langsung melakukannya. Inilah orang yang lemah dan pandir. Ia tidak memikirkan akibat dari apa yang ia lakukan, atau tinggalkan, atau ucapkan, atau ia dengar. Ia memperturutkan semua yang diinginkan jiwanya. Ia bersegera memuaskan syahwatnya. Walaupun itu membahayakan kehidupan setelah kematiannya.

وفقني الله وإيَّاكم لاتباع رضوانه، وغمرَني وإيَّاكم بعفوه وغُفرانه، ورزقني وإيَّاكم خيرات بِرَّه وإحسانه، وأدخلنا في زُمرة أحبابه المخصوصين بِمَنِّه وأمانه، إنَّه سميع مجيب.

Khutbah Kedua:

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x